Pandeglang (Antaranews Banten) - Sejumlah warga korban bencana tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten meminta dipercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) dan tidak berlangsung lama tinggal di pengungsian.
"Kami berharap huntap dapat direalisasikan dalam waktu dekat," kata Amin, warga Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Sabtu.
Masyarakat yang terdampak tsunami hingga kini tinggal di pengungsian, karena tempat tinggal mereka mengalami rusak berat hingga total.
Mereka para pengungsi mengharapkan kembali memiliki tempat tinggal yang layak.
"Kami merasa bingung pasca tsunami itu masih tinggal di pengungsian," katanya.
Menurut dia, dirinya bersama warga korban lainnya menunggu kepastian pemerintah daerah untuk membangun kembali rumah.
Apabila, tinggal di pengungsian berlangsung lama tentu tidak merasa nyaman.
Sebab, banyak anak-anak mereka kerapkali mengalami sakit juga terganggu pendidikan.
Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah secepatnya membangunan huntap sehingga warga korban tsunami memiliki tempat tinggal yang layak dan aman.
"Kami pasrah dan menerima jika harus direlokasi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Begitu juga Saman dan Aminah, pasangan suami isteri warga Labuan mengaku dirinya sudah sebulan terakhir ini tinggal di pengungsian, karena sudah tidak memiliki tempat tinggal.
"Kondisi rumah hancur diterjang tsunami hingga rata dengan tanah, namun beruntung keluarga selamat," katanya.
Ia mengatakan, keluarganya kini tinggal di pengungsian dan belum menerima kepastian dibangun huntap.
Namun, dirinya sudah dilakukan pendataan oleh pemerintah daerah untuk mendapat pembangunan huntap.
"Kami berharap jangan sampai tinggal di pengungsian berlangsung lama, sehingga dipercepat untuk tinggal di huntap," ujarnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan masyarakat yang terdampak korban tsunami bersabar karena pemerintah daerah mengusulkan huntap sebanyak 825 unit berdasarkan data di lapangan.
Pembangunan huntap diperkirakan tiga bulan ke depan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Namun, katanya, Kementerian PUPR, Ditjen Penyedia Perumahan akan membantu huntap sebanyak 717 unit.
"Kami berharap pembangunan huntap itu dipercepat dan dibangun 825 unit itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami berharap huntap dapat direalisasikan dalam waktu dekat," kata Amin, warga Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Sabtu.
Masyarakat yang terdampak tsunami hingga kini tinggal di pengungsian, karena tempat tinggal mereka mengalami rusak berat hingga total.
Mereka para pengungsi mengharapkan kembali memiliki tempat tinggal yang layak.
"Kami merasa bingung pasca tsunami itu masih tinggal di pengungsian," katanya.
Menurut dia, dirinya bersama warga korban lainnya menunggu kepastian pemerintah daerah untuk membangun kembali rumah.
Apabila, tinggal di pengungsian berlangsung lama tentu tidak merasa nyaman.
Sebab, banyak anak-anak mereka kerapkali mengalami sakit juga terganggu pendidikan.
Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah secepatnya membangunan huntap sehingga warga korban tsunami memiliki tempat tinggal yang layak dan aman.
"Kami pasrah dan menerima jika harus direlokasi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Begitu juga Saman dan Aminah, pasangan suami isteri warga Labuan mengaku dirinya sudah sebulan terakhir ini tinggal di pengungsian, karena sudah tidak memiliki tempat tinggal.
"Kondisi rumah hancur diterjang tsunami hingga rata dengan tanah, namun beruntung keluarga selamat," katanya.
Ia mengatakan, keluarganya kini tinggal di pengungsian dan belum menerima kepastian dibangun huntap.
Namun, dirinya sudah dilakukan pendataan oleh pemerintah daerah untuk mendapat pembangunan huntap.
"Kami berharap jangan sampai tinggal di pengungsian berlangsung lama, sehingga dipercepat untuk tinggal di huntap," ujarnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan masyarakat yang terdampak korban tsunami bersabar karena pemerintah daerah mengusulkan huntap sebanyak 825 unit berdasarkan data di lapangan.
Pembangunan huntap diperkirakan tiga bulan ke depan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Namun, katanya, Kementerian PUPR, Ditjen Penyedia Perumahan akan membantu huntap sebanyak 717 unit.
"Kami berharap pembangunan huntap itu dipercepat dan dibangun 825 unit itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019