Saluran irigasi sepanjang 1 kilometer yang berada di Kampung Sumur Bor, Desa Sampang, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, dipenuhi sampah limbah rumah tangga hingga menyumbat saluran air.
Seorang warga sekitar Jumiah (44), di Serang, Senin, mengatakan tumpukan sampah tersebut sudah terjadi selama satu bulan terakhir hingga menyumbat saluran air dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
"Ini sampahnya kiriman dari luar, kalo airnya engga ngalir jadi sampahnya numpuk di sini. Baunya juga engga enak dan menganggu," katanya.
Baca juga: Bupati Serang Ratu Zakiyah galakan program grebeg sampah
Ia mengatakan air tidak dapat berjalan karena akses pintu irigasi yang berada di Kampung Sujung ditutup sehingga sampah terbawa dan tertahan Kampung Sumur Bor RT 17.
Akibat tumpukan sampah tersebut, para petani juga tidak mendapatkan pasokan aliran air secara otomatis untuk ke sawah.
"Biasanya ada petugas yang bersihin ini, tetapi ini engga ada petugas sama sekali, kemarin warga inisiatif buat bakar sampah styrofoamnya. Tapi kan engga semua sampahnya banyak banget," ucapnya.
Pihaknya berharap agar Pemerintah Daerah dapat segera membantu mengatasi sampah yang masih tertumpuk, karena sampah tersebut menimbulkan bau tidak sedap dan warga yang tinggal di sekitar saluran irigasi pun terganggu saat beraktivitas.
Baca juga: Percepat pengelolaan sampah, Wamen LH dorong pembangunan PLTS di Serang
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah, menggalakkan program grebeg sampah sebagai langkah konkret dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Zakiyah mengatakan Kecamatan Cikande menjadi titik fokus awal dimulainya pengentasan persoalan sampah di Kabupaten Serang.
"Grebek sampah ini diawali di Cikande Permai, karena kemarin Cikande Permai sudah menjadi pilot project untuk desa peduli sampah," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Lebak imbau warga tak buang sampah ke aliran sungai
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025