Lebak, (Antaranews Banten) - Buah manggis (garcinia mangostana) hasil budi daya petani Kabupaten Lebak, Banten, menembus pasar ekspor melalui jasa perusahaan dari Jakarta.

"Kami terus meningkatkan produksi dan kualitas buah manggis karena permintaan pasar dunia meningkat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Jumat.

Produksi manggis Kabupaten Lebak yang di ekspor ke sejumlah negara di Benua Eropa dan Asia pada musim panen Januari-Maret 2019 puluhan ton.

Buah manggis ekspor itu didistribusikan dalam bentuk utuh, lengkap dengan cangkangnya.

Sebagian besar sentra manggis itu di Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong,Sajira, Sobang, Muncang, Cimarga dan Leuwidamar.

Mereka petani mengembangkan tanaman hortikultura itu di lahan perbukitan dan  pegunungan.

Selama ini, buah manggis menjadikan unggulan masyarakat di daerah itu.

Selain pasar ekspor juga memenuhi pasar domestik, seperti dipasok ke Bogor, Tangerang dan Jakarta.

"Kami yakin pendapatan petani cukup baik dengan memasok pasar ekspor itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, harga manggis di tingkat petani antara Rp25.000sampai Rp 30.000 per kilogram,  namun, mereka menjual ekpsor menembus harga Rp50.000/Kg.

Oleh karena itu, pendapatan petani manggis dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.   "Kami berharap petani  terus memperluas tanaman manggis sehingga dapat memenuhi permintaan pasar," katanya menjelaskan.

Dede mengatakan, buah manggis Lebak memiliki keunggulan dan berkualitas, selain rasanya manis sedikit asem dengan warna kulit ungu dengan berat antara 120 sampai 150 gram per buah. 

Kelebihan manggis itu dapat dimanfaatkan cangkangnya sebagai bahan baku kosmetik dan vitamin serta bahan pewarna makanan.

Bahkan, bahan dasar pewarna pada makanan yang menggunakan kulit manggis hingga kini tidak mengandung racun, seperti halnya yang biasa ditimbulkan bahan pewarna sintetis.

"Kami mendorong ke depan buah manggis menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani," katanya menjelaskan.

Ujang (50), seorang petani warga Desa Lebak Keusik Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak mengatakan dirinya panen manggis awal tahun 2019 sebanyak 70 batang pohon.

Saat ini, tanaman manggis memasuki panen sehingga banyak penampung dari luar daerah, seperti Bogor, Jakarta, Serang dan Rangkasbitung. 

"Kami sudah biasa menjual buah manggis itu ke tengkulak dengan harga diborong di atas pohon," katanya.

Jakariah (50), seorang pengumpul manggis mengatakan bahwa dirinya setiap panenan memasok manggis ke perusahaan eksportir antara satu atau dua truk jika musim panen.

Saat ini, tanaman manggis relatif baik dan tidak terserang berbagai hama dan penyakit sehingga kemungkinan panen tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

"Kami menampung manggis dari petani Lebak dan dijual ke perusahaan di Jakarta," katanya. ***1***
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019