Tangerang, 17/1 (Antara) - Aparat Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Banten, berupaya maksimal untuk meningkatkan produksi ikan budidaya yang aman untuk dikonsumsi demi ketahanan pangan lokal.

"Kami terus mendorong agar warga gemar makan ikan, karena konsumsi ikan di daerah ini rendah," kata Kepala Bidang Pengelolaan, Pemberdayaan dan Pembudidayaan, Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Dwi Retno Susilaningsih di Tangerang, Kamis.

Dwi mengatakan warga atau secera berkelompok bersedia membudidayakan ikan pada lahan terbatas dengan cara mengunakan terpal dan kolam buatan.

Pihaknya pada pertengahan Juli 2019 meluncurkan program Budidaya Ika Bersih dan Aman Pangan dengan Probiotik (Budayakan Batik).

Sedangkan probiotik merupakan bakteri balisus dan laktobalisus yang digunakan pada kolam budidaya.

Hal tersebut agar ikan budidaya aman dikonsumsi karena selama ini timbul kesan seperti ikan lele dengan kondisi kolam keruh dan pemakan semua yang busuk.

Namun dengan sistem probiotik tersebut ikan aman dikonsumsi dan hasilnya lebih meningkat sehingga warga mau memelihara walau pada tanah yang sempit.

Dia mengatakan budidaya ikan air tawar seperti lele, gurame, mas, nila maupun patin mengiurkan karena dapat menghasilkan selain untuk dikonsumsi.

Masalah itu karena saat ini produksi ikan laut di perairan Laut Jawa hasil tangkapan nelayan sebanyak 20.000 ton per tahun.

Namun produksi ikan budidaya hanya mampu sebanyak 5-10 ton per hari, sementara kebutuhan 60 ton se-Tangerang Raya meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Kebutuhan ikan hanya dapat dipasok lokal sekitar 50 persen, sisanya berasal dari Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sedangkan konsumsi ikan di daerah ini 27,2 kg per kapita dari target 29 kg per kapita termasuk rendah, jika secara nasional 47 kg per kapita.

 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019