Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak meminta petani mengembangkan tanaman sayuran dataran rendah guna menjadi andalan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kami melihat prospek usaha pertanian sayuran dataran rendah cukup bagus, karena permintaan pasar cenderung naik," kata Kepala Bidang Produksi Distan Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat.

Produksi pertanian tanaman sayuran dataran rendah antara lain ketimun, pare/paria, kacang panjang, cabe, oyong, terung dan kukuk.

Selama ini, produksi tanaman sayuran dataran rendah secara rutin memasok ke Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Pasar Serpong, Pasar Rangkasbitung, Pasar Maja hingga Pasar Kebayoran Jakarta.

Produksi sayuran itu diperkirakan di atas 30 ton per hari dari petani Rangkasbitung, Warunggunung, Kalanganyar, Cibadak dan Sajira.

"Kami berharap semua petani di 28 kecamatan dapat mengembangkan produksi sayuran dataran rendah karena dapat mendongkrak swasembada pangan dan kesejahteraan petani," katanya.

Baca juga: Petani Lebak pasok aneka sayuran ke Tangerang dan Jakarta

Menurut dia, perguliran uang dari hasil penjualan produksi tanaman sayuran dari 30 ton jika harga rata-rata Rp4.000 per kg bisa mencapai Rp120 juta per hari.

Pendapatan ekonomi petani sebanyak itu tentu menyumbangkan kesejahteraan kehidupan mereka.

Dengan demikian, pemerintah daerah mendukung petani bisa tanam bergantian dalam setahun dua kali musim tanam pangan padi dan satu kali musim tanam sayuran dataran rendah.

"Kami yakin Lebak ke depan bisa sentra produksi sayuran dataran rendah, karena didukung lahan luas," kata Deni.

Baca juga: Ahli Gizi sarankan konsumsi sayur untuk atasi kelebihan asupan lemak

Yana (55) seorang petani di Blok Kanaga Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya kini bisa memenuhi permintaan pasar sekitar lima ton per hari dari produksi aneka sayuran dataran rendah itu, antara lain peria/pare, timun, oyong, kacang panjang.

Para tengkulak setiap sore hari mendatangi petani di Blok Kanaga Warunggunung dan sekitarnya dengan menggunakan angkutan colt untuk mengambil aneka sayuran yang sudah disiapkan petani.

Para tengkulak itu sudah menjadi langganan untuk menampung hasil aneka tanaman sayuran dataran rendah yang dikembangkan petani tersebut.

"Kami dan petani di sini mengembangkan tanaman sayuran dataran rendah, karena ada yang menampung tengkulak itu, sehingga tidak kesulitan untuk pemasaran," kata Yana.

Ia menyebutkan, saat ini, harga aneka sayuran dataran rendah rata-rata Rp4.000/ kg, dan jika produksinya mencapai lima ton maka diakumulasikan total Rp20 juta/hari.

Selama ini, produksi aneka tanaman sayuran itu bisa dipanen 15 sampai 20 kali.

"Kami mengembangkan tanaman sayuran itu cukup membantu ekonomi keluarga, juga menyerap puluhan tenaga kerja warga setempat," katanya.

Baca juga: Distan Banten akui program MBG dorong minat petani muda

 

 

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025