Lebak (Antaranews Banten) - Mahasiswa yang tergabung dalam "keluarga mahasiswa Lebak" atau Kumala mendesak Dinas Kesehatan setempat dapat meningkatkan kualitas pelayanan pengobatan di tingkat Puskesmas.
"Selama ini, penanganan Puskesmas belum optimal dalam membantu masyarakat yang merima pelayanan kesehatan dasar," kata Ahmad Fauzi, Koordinastor Lapangan (Korlap) saat berorasi di depan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak di Jalan Multatuli Rangkasbitung, Jumat.
Aksi mahasiswa menuntut Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak segera melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan di tingkat Puskesmas.
Selain itu juga melakukan tindakan tegas terhadap oknum di lingkungan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan.
Selama ini, persoalan penanganan Puskesmas khususnya bagi pasien umum atau pasien non-BPJS sangat keberatan bagi masyarakat untuk dapat mengakses pelayanan medis itu.
Diantaranya adanya perbedaan tarif yang berlaku berbeda antara Puskesmas yang satu dengan Puskesmas lainya.
Kualitas obat yang tidak sesuai juga terkadang stok obat habis, sehingga pasien harus membeli ke apotik.
Begitu juga pelayanan yang berbeda antara pasien yang memiliki uang dengan pasien yang tidak memiliki uang.
Padahal, UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan merupakan hak azas manusia untuk kesejahteraan yang harus diwujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
"Kami berharap Dinas Kesehatan segera turun tangan agar peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dirasakan masyarakat," katanya menjelaskan.
Puluhan aksi mahasiswa itu dengan mulut ditutup lakban menunjukan pelayanan kesehatan belum memberikan terbaik bagi masyarakat.
Apabila, pelayanan kesehatan itu tidak baik tentu tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah.
"Kami datang ke sini meminta tuntutan pelayanan kesehatan ditingkatkan,namun massa kecewa karena tuntutan itu tidak ditandatangani pimpinan Dinas Kesehatan setempat," katanya.
Sementara itu, puluhan anggota kepolisian melakukan pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut.
Selama aksi unjuk rasa itu berjalan baik,tertib dan kondusif.
"Kami mengapresiasi mahasiswa itu dengan tertib menyampaikan tuntutanya," kata Priyadi, anggota pengamanan unjuk rasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Selama ini, penanganan Puskesmas belum optimal dalam membantu masyarakat yang merima pelayanan kesehatan dasar," kata Ahmad Fauzi, Koordinastor Lapangan (Korlap) saat berorasi di depan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak di Jalan Multatuli Rangkasbitung, Jumat.
Aksi mahasiswa menuntut Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak segera melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan di tingkat Puskesmas.
Selain itu juga melakukan tindakan tegas terhadap oknum di lingkungan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan.
Selama ini, persoalan penanganan Puskesmas khususnya bagi pasien umum atau pasien non-BPJS sangat keberatan bagi masyarakat untuk dapat mengakses pelayanan medis itu.
Diantaranya adanya perbedaan tarif yang berlaku berbeda antara Puskesmas yang satu dengan Puskesmas lainya.
Kualitas obat yang tidak sesuai juga terkadang stok obat habis, sehingga pasien harus membeli ke apotik.
Begitu juga pelayanan yang berbeda antara pasien yang memiliki uang dengan pasien yang tidak memiliki uang.
Padahal, UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan merupakan hak azas manusia untuk kesejahteraan yang harus diwujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
"Kami berharap Dinas Kesehatan segera turun tangan agar peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dirasakan masyarakat," katanya menjelaskan.
Puluhan aksi mahasiswa itu dengan mulut ditutup lakban menunjukan pelayanan kesehatan belum memberikan terbaik bagi masyarakat.
Apabila, pelayanan kesehatan itu tidak baik tentu tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah.
"Kami datang ke sini meminta tuntutan pelayanan kesehatan ditingkatkan,namun massa kecewa karena tuntutan itu tidak ditandatangani pimpinan Dinas Kesehatan setempat," katanya.
Sementara itu, puluhan anggota kepolisian melakukan pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut.
Selama aksi unjuk rasa itu berjalan baik,tertib dan kondusif.
"Kami mengapresiasi mahasiswa itu dengan tertib menyampaikan tuntutanya," kata Priyadi, anggota pengamanan unjuk rasa.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019