Lebak, (Antaranews) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak melakukan penyisiran di sejumlah lokasi yang masuk daerah rawan bencana alam mnyusul curah hujan di daerah itu yang cenderung meningkat.

"Kami berharap penyisiran di lokasi rawan bencana itu guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Pelaksana Harian Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu.

Lokasi rawan bencana alam itu karena tofografinya perbukitan, pegunungan, serta aliran sungai dan pesisir pantai. 

Potensi bencana itu di antaranya tanah longsor, pergerakan tanah, banjir, angin kencang, dan sambaran petir. 

Mereka masyarakat yang tinggal di lokasi rawan kebencanaan mencapai ribuan kepala keluarga (KK).

"Kami meminta warga jika hujan kapasitas tinggi maka ditingkatkan kewaspadaan bencana alam itu," katanya.

Kaprawi menyebutkan, lokasi rawan bencana alam tersebar di Kecamatan Bojongmanik, Sobang, Rangkasbitung, Cimarga, Cibadak, Gunungkencana, Leuwidamar, Bayah, Banjarsari, Cirinten, Malingping, Lebak Gedong, Cilograng, Cijaku, Muncang, Cibeber, dan Wanasalam.

Namun, beruntung bencana alam sepanjang 2018 tidak menimbulkan korban meninggal.

BPBD setempat siaga selama 24 jam dengan melibatkan relawan tangguh bencana yang dilengkapi peralatan evakuasi dan logistik. 

Selain itu, pihaknya menjalin koordinasi dengan TNI, Polri, PMI, Dinkes, pemerintah kecamatan dan desa untuk mengatasi kebencanaan.

"Kami mengimbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan guna mencegah korban jiwa dan jika cuaca buruk sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujarnya. ***3***

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019