Lebak (Antaranews Banten) - Produksi panen di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tahun 2018 melebihi target yang ditentukan dari 595.485 ton terealisasi menjadi 720.660 ton gabah kering pungut (GKP) dengan luas tanam 94.614 hektare.
     
"Kami terus mendorong petani meningkatkan kualitas dan produktivitas," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Selasa.
     
Pencapaian target produksi panen tidak lepas kerja keras pemerintah daerah juga kelompok tani serta stakeholder bagaimana untuk meningkatkan produksi pangan.
     
Sebagian besar petani menggunakan benih bersertifikat unggul,sehingga produktivitas panen cukup tinggi.
     
Bahkan, petani bisa menghasilkan panen dengan produktivitas antara delapan sampai sembilan ton GKP per hektare.
     
Selain itu juga petani jika sudah panen maka dilakukan  percepatan tanam guna mewujudkan swasembada pangan.
     
"Kami pada Desember 2018 melakukan percepatan tanam di 28 kecamatan dan dipastikan panen Februari-Maret 2019," katanya.
     
Menurut dia, dari produksi panen 720.660 ton GKP jika dikonversikan beras hingga mencapai 342.616 ton setara beras.
     
Produksi beras sebanyak itu untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,2 juta surplus 17,6 bulan.
     
Sebab, kebutuhan konsumsi beras per tahun 143.724 ton, sehingga surplus 210.870 ton.
     
Disamping itu juga usaha pertanian pangan menyumbangkan pendapatan domistik bruto (PDB) sekitar Rp2,5 triliun jika diakumulasikan produksi 342.616 ton dengan harga Rp8.000 per Kg.
     
"Kami yakin pendapatan ekonomi petani cukup baik dengan mengembangkan usaha pertanian pangan," katanya menjelaskan.
     
Ia mengatakan, produksi pangan Kabupaten Lebak juga menyumbangkan untuk kebutuhan konsumsi nasional sekitar 40 persen.
     
Mereka produksi pangan dipasok ke Tangerang dan DKI Jakarta melalui kerja sama toko tani Indonesia (TTI).
     
Selain itu juga dipasok ke Bogor, Sukabumi hingga Provinsi Lampung.
     
Selama ini, produksi pangan di Kabupaten Lebak cukup berhasil di Provinsi Banten hingga beberapa tahun terakhir sebagai daerah lumbung pangan.
     
"Kami terus meningkatkan benih unggul agar produktivitas dan kualitas pangan,sehingga pendapatan ekonomi petani menjadi lebih baik," katanya.
     
Ketua Kelompok Tani Sukabunga Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan pihaknya kini mampu memproduksi beras sebanyak 30 ton dari pengembangan usaha pertanian pangan.
     
Produksi beras itu dipasok ke pasar lokal hingga luar daerah,sehingga pendapatan ekonomi petani cukup sejahtera.
     
"Kita yakin pengembangn usaha pertanian pangan bisa menghasilkan pendapatan ekonomi petani sekitar Rp30 juta per hektare," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019