Bakauheni (Antaranews Banten) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengerahkan KMP Jatra III, dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pulai Sebesi untuk mengevakuasi penduduk di pulau tersebut, Rabu, agar terhindar dari gelombang air atau stunami.
   
Sebagai bentuk dukungan aksi peduli kemanusiaan pasca bencana tsunami di Selat Sunda yang dipicu aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK), kami membantu mengevakuasi penduduk di Pulau Sebesi, kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini.
   
Ia mengatakan, ASDP turut prihatin dan berbelasungkawa atas bencana tsunami yang melanda wilayah Labuan, Banten, serta Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) yang menimbulkan banyak korban jiwa. 
   
Sebagai wujud komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri sekaligus bentuk kepedulian sebagai BUMN transportasi laut, ASDP merespon cepat kondisi darurat pascatsunami dalam mendukung proses evakuasi bagi masyarakat di pulau yang berada dekat dengan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, dalam hal ini Pulau Sebesi.
   
"Kami mengerahkan KMP Jatra III yang telah bertolak pada hari ini,  Rabu (26/12) pukul 06.46 WIB untuk membantu proses evakuasi penduduk Pulau Sebesi yang merasa khawatir dengan adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau. Dengan dukungan penyediaan kapal ASDP, kami berharap dapat membantu proses evakuasi sehingga penduduk Pulau Sebesi untuk sementara berada di lokasi yang aman," tutur Imelda.
   
"Diperkirakan, lebih dari 800 orang penduduk Pulau Sebesi yang akan dievakuasi dan akan tiba di Bakauheni sekitar pukul 12.00 WIB siang ini. Rencananya, dari Pelabuhan Bakauheni, dengan menggunakan bus yang telah disediakan oleh pemda setempat, penduduk Pulau Besi akan mengungsi ke lokasi aman di daerah Kalianda, Lampung Selatan," tutur Imelda lagi.
   
Pulau Sebesi merupakan pulau berpenghuni terdekat dengan Gunung Anak Krakatau dengan jarak sekitar 7 miles. Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda turut memicu kekhawatiran warga di Pulau Sebesi, Lampung Selatan, dimana terdengar suara letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi terus-menerus.

Pewarta: Susmiyatun Hayati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018