Jakarta (Antaranews Banten) - Ahli gizi dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, SpGK menyebutkan tiga tahapan penting untuk memenuhi keamanan pangan yang harus diketahui dalam memilih menu makanan setiap hari agar terhindar dari kontaminasi bakteri yang dapat menimbulkan penyakit.

"Tahapan itu meliputi pertama pemilihan bahan pangan segar dan kemasan, kedua penyimpanan, serta ketiga pengolahan dan penyajian," kata Juwalita Surapsari di Jakarta, Rabu, dalam acara bincang-bincang bertajuk "Menu Pangan Pilihan Ibu, Inspirasi Hidup Sehat Keluarga yang diselenggarakan Danone - Nutricia Sarihusada.

Juwalita mengatakan, dalam memilih bahan pangan segar dan sehat yang harus diperhatikan kondisi dan label kemasan, perhatikan tata cara menyimpan berbagai jenis (sayur, buah, daging, dan lain sebagainya), perhatikan kebersihan tangan dan alat masak untuk menghindari kontaminasi silang.

Selain itu, ungkap Juwalita, penting juga untuk memperhatikan nutrisi seimbang  terutama bagi anak yang terdiri dari makronutrien dan mikronutrien seperti karbohidrat, protein hewani dan nabati, hingga sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

Berdasarkan penelitian (McKindsey&Company) Ibu rumah tangga merupakan pengambil keputusan utama dan bertanggungjawab 85 persen untuk seluruh jenis pembelian dan 93 persen pembelian bahan pangan yang dikonsumsi setiap hari.

Juwalita mengatakan ibu rumah tangga sangat menentukan dalam menentukan kebiasaan makan anak, bakan terdapat korelasi antara perhatian ibu dalam menyiapkan makanan dengan perilaku anak.

"Peran penting ibu dalam menentukan pangan aman dan sehat bagi anak telah dimulai sejak anak dalam kandungan. Selanjutnya apa yang dikonsumsi ibu  akan dikonsumsi oleh anak. Anak melihat pola, kebiasaan, serta tata cara makan ibu dan akan mencontohkan," ujar dia.

Lebih jauh Communication Director  Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan, sebagai korporasi mendukung  inisiatif pemerintah untuk memberikan edukasi kepada ibu dan anak mengenai pola makan bernutrisi seimbang.

"Melalui kerja sama dengan FEMA IPB telah mengembangkan panduan makan bergizi bagi anak usia 4-6 tahun dilengkapi dengan pelatihan untuk ibu rumah tangga dan guru PAUD, buku resep, dan alat bantu pendidikan, jelas Arif.

Berdasarkan data WHO 1 dari 10 orang di dunia jatuh sakit setiap tahun karena mengkonsumsi makanan yang terkontamnasi bahkan disebut 420.000 diantaranya meninggal. Terlebih anak berusia lima tahun  memiliki resiko besar terjangkit penyakit yang disebabkan "foodborne disease".

Makanan yang tidak aman membawa bakteri, virus, parasit berbahaya serta kandungan bahan kimia yang dapat mengakibatkan 200 jenis penyakit, salah satunya diare, jelas Arif. 

Baca juga: Pandeglang Jadi Percontohan Pembangunan Keamanan Pangan
Baca juga: Pentingnya Pengawasan Keamanan Pangan

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018