Serang (Antaranews Banten) - Produksi rumput laut jenis cotoni di Kabupaten Serang, sampai triwulan III tahun 2018 mencapai 17 ribu ton, sehingga bisa menjadi penyumbang produksi terbesar komoditas itu di tingkat Provinsi Banten.
Kepala Seksi budidaya Laut Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang, Yosi Ekamarsa di Serang, Selasa, mengatakan budi daya rumput laut jenis cotoni bisa menghasilkan kualitas yang bagus apabila di panen sesuai dengan perkembangannya yakni selama 40-45 hari.
"Perkembangan rumput laut itu bergantung dari umur, kalau sudah mencapai 40-45 hari baru bisa menghasilkan kualitas bagus," katanya.
Namun demikian, Yosi menambahkan , para petani umumnya lebih sering memanen rumput laut pada usia 30 hari, sehingga secara kualitas hasilnya kurang bagus.
"Mungkin karena desakan kebutuhan, para petani itu memanen pada usia 30 hari, jadi hasilnya kurang bagus atau kadar agarnya rendah, dan harganya pun lebih murah," katanya.
Ia menjelaskan, harga rumput laut kualitas bagus dengan jenis rumput laut kering tawar di pasaran bisa mencapai Rp 12.000/kg, sedangkan jenis rumput laut kering asin hanya Rp8.000/kg dan basah Rp4.000/kg. "Ya kalau dipanenya usia 30 hari harganya lebih rendah dari itu," katanya.
Kabupaten Serang memiliki dua program yang menjadi unggulan yakni program minapolitan yang merupakan sebuah konsep pembangunan kawasan yang berbasis perikanan yang berada di Desa Domas, Kecamatan Pontang.
Selain itu ada pembangunan kawasan perikanan budidaya air tawar yang berada di Kecamatan Baros dengan penyangganya, yakni wilayah Pabuaran,Ciomas dan Padarincang, sedangkan budidaya rumput laut dipusatkan di perairan Lontar Kecamatan Tirtayasa.
"Dulu pernah ada di Pulau Panjang namun saat ini tidak digunakan lagi karena perairannya yang tidak mendukung, jadi semua lahan di pesisir Lontar Kecamatan Tirtayasa dengan luas seratus hektare yang dijadikan pengembangan budi daya rumput laut merupakan hasil binaan DKKP Kabupaten Serang, sehingga para petani bisa menghasilkan produksi panen dengan kualitas yang lebih bagus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
Kepala Seksi budidaya Laut Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang, Yosi Ekamarsa di Serang, Selasa, mengatakan budi daya rumput laut jenis cotoni bisa menghasilkan kualitas yang bagus apabila di panen sesuai dengan perkembangannya yakni selama 40-45 hari.
"Perkembangan rumput laut itu bergantung dari umur, kalau sudah mencapai 40-45 hari baru bisa menghasilkan kualitas bagus," katanya.
Namun demikian, Yosi menambahkan , para petani umumnya lebih sering memanen rumput laut pada usia 30 hari, sehingga secara kualitas hasilnya kurang bagus.
"Mungkin karena desakan kebutuhan, para petani itu memanen pada usia 30 hari, jadi hasilnya kurang bagus atau kadar agarnya rendah, dan harganya pun lebih murah," katanya.
Ia menjelaskan, harga rumput laut kualitas bagus dengan jenis rumput laut kering tawar di pasaran bisa mencapai Rp 12.000/kg, sedangkan jenis rumput laut kering asin hanya Rp8.000/kg dan basah Rp4.000/kg. "Ya kalau dipanenya usia 30 hari harganya lebih rendah dari itu," katanya.
Kabupaten Serang memiliki dua program yang menjadi unggulan yakni program minapolitan yang merupakan sebuah konsep pembangunan kawasan yang berbasis perikanan yang berada di Desa Domas, Kecamatan Pontang.
Selain itu ada pembangunan kawasan perikanan budidaya air tawar yang berada di Kecamatan Baros dengan penyangganya, yakni wilayah Pabuaran,Ciomas dan Padarincang, sedangkan budidaya rumput laut dipusatkan di perairan Lontar Kecamatan Tirtayasa.
"Dulu pernah ada di Pulau Panjang namun saat ini tidak digunakan lagi karena perairannya yang tidak mendukung, jadi semua lahan di pesisir Lontar Kecamatan Tirtayasa dengan luas seratus hektare yang dijadikan pengembangan budi daya rumput laut merupakan hasil binaan DKKP Kabupaten Serang, sehingga para petani bisa menghasilkan produksi panen dengan kualitas yang lebih bagus," katanya.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018