Serang, (Antaranews Banten) - Bulan November 2018 Provinsi Banten mengalami inflasi 0,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercermin dari meningkatnya angka Indeks Harga Konsumen dari 141,75 menjadi 142,31.

Penyebab inflasi disebabkan naiknya sebagian harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat seperti cabai merah, sewa rumah, bensin, bawang merah dan telur ayam ras, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Selasa (11/12).

Berdasarkan pemantauan BPS terhadap 415 jenis barang dan jasa di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, ditemukan 237 komoditas mengalami perubahan harga. 173 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya 64 komoditas mengalami penurunan harga.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,130 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,125 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan  0,057 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,050 persen, kesehatan 0,028 persen, sandang 0,003 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,002 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi antara lain cabai merah, kentang, biaya check up, bawang merah, dan sosis daging ayam. Sementara yang mengalami penurunan harga paling banyak adalah sawi putih, diapers, tenggiri, kacang tanah dan melon.

Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 102 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau peningkatan harga terjadi pada 54 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain cabe merah 0,10 persen, bawang merah 0,03 persen, telur ayam ras 0,02 persen, bandeng/bolu 0,01
persen, jeruk dan kentang masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain: daging ayam ras -0,03 persen, melon -0,02 persen, minyak goreng, kelapa dan bayam masing-masing sebesar -0,01 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau adalah pada komoditas makanan ringan/snack 0,02 persen, rokok kretek dan air kemasan masing-masing 0,01 persen. Sementara komoditas yang cenderung memberikan andil deflasi diantaranya yaitu pada komoditas ice cream, gula pasir, wafer dan kacang kulit dengan andil kurang dari 0,01 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,125 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi pada kelompok ini adalah komoditas sewa rumah sebesar 0,07 persen dan upah pembantu rumah tangga 0,02 persen, besi beton sebesar 0,01 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi
diantaranya adalah pembasmi kuman, batu bata/batu tela, kulkas/lemari es, dan magic com dengan andil deflasi kurang dari 0,01 persen. 

Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi pada kelompok kesehatan diantaranya adalah pembalut wanita, emas perhiasan, baju muslim dengan andil inflasi kurang dari 0,01 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu pampers dengan andil sebesar -0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah biaya chek up
sebesar 0,02 persen. Sementara komoditas yang lainnya cenderung stabil. 

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga diantaranya adalah Laptop/Notebook, raket dan pakaian olah raga dengan andil kurang dari 0,01 persen. Sementara komoditas yang lainnya cenderung stabil.

Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar adalah bensin dengan andil sebesar 0,03 persen, disusul kemudian oleh angkutan udara sebesar 0,02 persen, tarip pulsa ponsel sebesar 0,01 persen.

Soebeno mengatakan Kota Serang mengalami inflasi 0,47 persen, Kota Cilegon mengalami inflasi sebesar 0,35 persen dan Kota Tangerang mengalami inflasi sebesar 0,39 persen. ***3***

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018