Lebak (Antaranews Banten) - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan produksi beras hasil panen hingga Oktober 2018 di daerah ini surplus 17 bulan atau 2013.835 ton setara beras.
     
"Kami menjamin persedian beras lokal melimpah untuk kebutuhan konsumsi masyarakat," kata Dede Supriatna sat dihubungi di Lebak, Senin.
     
Pemerintah daerah mengapresiasi produksi beras surplus, bahkan musim panen hingga berlanjut Desember mendatang.
     
Saat ini, mereka petani melaksanakan gerakan percepatan tanam sehubungan meningkatnya curah hujan.
     
Keberhasilan produksi beras tersebut karena petani sudah menerapkan rekayasa teknologi, sehingga produktivitas padi sawah cukup tinggi.
     
Selain itu juga didukung sarana prasarana infrastuktur jaringan irigasi dan pompanisasi.
     
Bahkan, hasil panen petani bisa menghasilkan 10 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare atau jika diakumulasikan beras mencapai lima ton per hetare. 
     
"Kami mendorong petani terus meningkatkan produktivitas pangan melalui rekayasa teknologi dengan menggunakan benih bersertifikat juga pemberian pupuk berimbang antara organik dan non organik serta terpenuhi ketersedian pasokan air," katanya menjelaskan.
     
Menurut Dede, berdasarkan laporan produksi beras di Kabupaten Lebak hingga Oktober 2018 sebanyak 323.605 ton.
     
Sementara,  kebutuhan konsumsi beras bagi warga Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1,2 juta jiwa itu sekitar 11.977 ton per bulan atau 143.724 ton per tahun dengan rata-rata per kapita sebanyak 114 kilogram/tahun.
     
Karena itu, produksi beras di Lebak surplus sekitar 203.835 ton dan aman hingga 17 bulan ke depan.
     
"Kami yakin produksi beras itu tentu berdampak terhadap peningkatan ekonomi dengan pendapatan petani rata-rata Rp27 juta per hektare," katanya.
     
Ketua Kelompok Tani Suka Bunga Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan, hingga saat ini petani diwilayahnya mampu memproduksi beras sekitar 30 ton per bulan.
     
Produksi beras sebanyak itu, diantaranya dipasok ke pasar lokal untuk memenuhi konsumsi masyarakat.
     
"Kami terus menggeluti usaha pertanian pangan karena menyumbangkan kesejahteraan petani," jelasnya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018