Lebak (Antaranews Banten) - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) memerangi hoaks atau berita bohong yang disebarkan melalui media sosial,terlebih menjelang pesta demokrasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
     
"Kita sepakat hoaks harus diperangi juga harus dilawan dan diantisipasi," kata Ketua Umum GMNI Robaytullah Kusuma Jaya saat Rapimnas GMNI di Kabupaten Lebak, Kamis.
     
Mahasiswa dan pemuda jangan sampai termakan isu hoaks yang disebarkan melalui media sosial, seperti facebook, intagram, twitter dan WA.
     
Mereka yang menyebar berita hoaks tidak memiliki tanggung jawab karena bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan.
     
Pemberitaan hoaks juga mahasiswa dan pemuda terlebih dahulu dikaji dan dipelajari kebenarannya.
     
Saat ini, pemberitaan hoaks, kampanye hitam, berbau syara, ujar kebencian dan saling hujat sudah umum di medsos.
     
"Kami minta mahasiswa tidak terpancing isi berita hoaks," katanya menjelaskan.
     
Ketua Cabang GMNI Sorong Papua Barat Raymond mengatakan pihaknya sudah sepakat mahasiswa dan pemuda di daerahnya menolak hoaks.
     
Bahkan, penolakan hoaks itu dengan dideklarasikan mahasiswa, pemuda dan pelajar.
     
Selama ini, kerukunan, toleransi hingga kehidupan masyarakat Sorong penuh kedamaian.
     
"Kami memerangi hoaks,terlebih menjelang Pilpres 2019," katanya.
     
Sementara itu, Kabid Kaderisasi GMNI Cabang Kabupaten Buru Provinsi Maluku Epot Labual mengatakan bahwa di wilayahya terdiri dari mahasiswa dan OKP memerangi hoaks dan ujar kebencian.
     
"Kami akan menyerang bago orang penyebar berita hoaks karena dapat menimbulkan keresahan juga perpecahan," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018