Lebak (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menggenjot produksi ikan tawar melalui penyaluran bantuan benih kepada kelompok pembudidaya ikan.
     
"Kita sangat berpotensi sebagai sentra lumbung ikan tawar," kata  Kepala Bidang Pengelolaan Pembudiyaan Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Winda Triana di Lebak, Rabu.
     
Produksi ikan tawar di Kabupaten Lebak belum memenuhi permintaan pasar lokal sehingga masih mendatangkan dari luar daerah.
     
Kebanyakan ikan tawar jenis emas, gurame dan nila dipasok dari Cianjur, Sukabumi dan Bogor.
     
Sebab, produksi ikan tawar di Kabupaten Lebak mencapai 3.565,60 ton per tahun dengan nilai perguliran uang Rp64.926 miliar.
     
Sedangkan, permintaan pasar lokal di atas 5.000 ton per tahun.
     
"Kami bekerja keras untuk meningkatkan produksi ikan tawar dengan menyalurkan bantuan benih guna mewujudkan swasembada ikan," katanya.
     
Menurut dia, pemerintah daerah setiap tahun terus menyalurkan bantuan benih ikan tawar jenis emas dan lele.
     
Penyaluran bantuan benih ikan mas tahun ini sebanyak 300.000 ekor di Desa Citorek Kecamatan Cibeber.
     
Sebab, pembudidaya ikan emas di daerah itu sudah berkembang karena mereka sudah termotovasi untuk menggeluti usaha perikanan.
     
"Kami mendorong Desa Citorek sebagai penghasil ikan emas dan bisa memenuhi permintaan pasar lokal," katanya.
     
Ia mengatakan, saat ini jumlah pembudidaya ikan di Kabupaten Lebak tercatat 219 kelompok terdiri dari sebanyak 188 kelompok tingkat pemula, 22 tingkat lanjut, dan enam tingkat madya.
     
Sementara produksi ikan air tawar 3.565,60 ton, dengan rincian ikan dari kolam sebanyak 2.145,79 ton, sawah 1.089,10 ton, keramba 58,93 ton, kolam air deras 72,09 ton, jaring apung 44,64 ton dan tambak 98.15 ton.
     
"Kami terus mengoptimalkan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya ikan agar dapat meningkatkan produksi," jelasnya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018