Serang, (Antaranews Banten) - Ketua Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Guntur Witjaksono mengatakan pembentukan desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan cukup efektif meningkatkan jumlah peserta, sehingga program tersebut terus dilanjutkan sampai semua desa terbentuk desa sadar.

"Kami akan terus laksanakan program tersebut disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, dengan harapan seluruh desa menjadi desa sadar," kata Guntur Witjaksono usai peresmian Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan, Rabu (21/11).

Ia menyebutkan sampai saat ini ada sekitar 210 desa di Indonesia yang sudah berpredikat desa sadar, dan diharapkan lima tahun ke depan seluruh desa telah berpredikat "desa sadar".

Menurut Guntur Witjaksono, kehadiran desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan sedikitnya mampu memotivasi desa-desa lainnya, terutama desa sebelahnya untuk bisa pula menjadi desa sadar, dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi perangkat desa memobilisasi pekerja di wilayahnya untuk menjadi peserta.

"Kenapa kami lebih cenderung merangkul desa, karena di desa itu lebih banyak pekerja informalnya seperti petani, buruh tani, nelayan dan pedagang kecil, sehingga negara harus hadir untuk melindungi mereka dari risiko kerja seperti cacat atau meninggal dunia, yang tentu akan mempengaruhi penghasilan keluarganya," kata Witjaksono.

Sementara itu, Asisten Direktur Bidang Pelayanan Kanwil BPJS Banten Mulyana mengatakan terbentuknya desa sadar di Desa Cikande diharapkan akan meningkatkan jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Serang, yang sampai saat ini masih banyak yang belum menjadi peserta, khususnya yang bekerja di sektor informal seperti petani, pedagang kecil dan nelayan.

Mulyana menyebutkan, sampai saat ini di Kanwil BPJS-TK Banten yang sudah menjadi peserta sebanyak 915 perusahaan dengan jumlah pekerja 123.350 orang.  

Sedangkan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan setelah Cikande menjadi desa sadar, pihaknya berjanji akan terus menyemangati desa-desa lain untuk berlomba-lomba meningkatkan jumlah pekerjanya menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan.

"Saya minta kepada perangkat desa yang berhasil desanya menjadi desa sadar untuk menularkan ke desa-desa lainnya, termasuk camat-camat ikut bergerak dalam setiap kesempatan menyosialisasikan betapa pentingnya program jaminan sosial ketenagakerjaaan kepada para pekerja di wilayahnya," kata Tatu.
 
Tentang penghargaan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan pusat berupa Paritrana Award, bahkan dihadiahi sebuah mobil Avanza untuk keperluan operasional, Tatu Chasanah mengucapkan terima kasih, yang diakuinya bukan merupakan jerih payahnya sendiri, tetapi atas kerjasama tim di Lingkup Pemerintah Kabupaten Serang.

Kabupaten Serang pada Tahun 1997, desanya Kadugenep ditetapkan sebagai desa sadar, dan tahun 2018 desa Sindang Sari juga terpilih sebagai desa sadar, dan terakhir desa cikande.

Untuk memantapkan dilakukan penandatanganan kerjasama Desa Sadar Jaminan sosial ketenagakerjaan antara desa cikande dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang tentang komitmen kepala desa cikande dalam mengikutsertakan seluruh masyarakat pekerja di desanya baik ke dalam sektor formal maupun informal.

Dalam acara itu juga dilakukan secara simbolis klaim kecelakaan meninggal dengan besaran Rp208 juta atas nama pekerja Nahad dari PT Wonoko Jayakusuma. Almarhum jatuh dari lift yang putus dengan ketinggian 5 lantai, klaim diserahkan ke ahli waris Cicih Suharsih. 
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018