Lebak, (Antaranews Banten) - Sejumlah kepala desa di Kabupaten Lebak, Banten, mengapresiasi dana desa yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena secara langsung mendongrak pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Kami sejak tiga tahun menerima bantuan program dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) kondisi infrastuktur relatif bagus, sehingga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Desa Kadu Agung Barat, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak Mukti Ali di Lebak, Rabu (21/11).
Pengucuran dana desa yang digulirkan sejak 2015 dengan menerima Rp1,2 miliar, namun tahun ini menurun hingga Rp900 juta.
Meski anggaran dana desa turun,tetapi pembangunan infrastuktur sangat dirasakan masyarakat setempat.
Pertumbuhan ekonomi masyarakat di desanya itu menggeliat dengan membaik infrasuktur jalan sehingga bisa dilintasi berbagai kendaraan.
Saat ini, kata dia, kegiatan ekonomi warga tumbuh dan berkembang hingga selama 24 jam ,karena akses lalu lintas berjalan lancar.
Mereka masyarakat begitu mudah memasarkan produk komoditas pertanian, perkebunan dan aneka kerajinan usaha kecil dan menengah (UKM) ke luar daerah.
Selain itu juga mampu menekan biaya angkutan,sehingga menguntungkan bagi pendapatan petani. Sebagian besar warganya itu bermata pencaharian sebagai petani padi dan hortikultura.
Lebih ironisnya, kata dia, saat ini desanya sudah lepas dari ketertinggalan. Kehidupan masyarakat cukup sejahtera juga peningkatan pendapatan ekonomi mereka cenderung meningkat.
"Kami yakin bantuan program dana desa itu manfaatnya luar biasa,selain peningkatan pendapatan ekonomi juga berdampak terhadap peningkatan indeks pembangunan mnusia (IPM)," katanya.
Kepala Desa Kadu Rahayu, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Asma Sutisna mengatakan selama ini penggunaan dana desa mempengarahui terhadap kesejahteraan masyarakat sehingga angka kemiskinan diperkirakan menurun. Bahkan, saat ini jumlah pengangguran menurun drastis.
"Kami mengapresiasi dana desa secara langsung mendongkrak kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut dia, pihaknya tahun 2018 menerima dana desa sekitar Rp 900 juta untuk alokasi pembangunan infrastuktur jalan lingkungan, drainase, perbaikan gedung pendidikan dan penahan longsor.
Pembangunan infrastuktur melibatkan warga setempat dengan padat karya dan mereka mendapat upah minimum kabupaten (UMK).
"Kami menilai pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan meningkat dengan adanya dana desa itu," katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Lebak Muhammad Husen optimistis program dana desa mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Program dana desa merupakan komitmen Nawacita Presiden Joko Widodo untuk membangun dari pinggiran.
Pengucuran dana desa, lanjutnya, sudah berlangsung dua tahun terakhir dan sudah dirasakan masyarakat Kabupaten Lebak.
"Kami berharap ke depan dana desa terus ditingkatkan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018