Lebak (Antaranews Banten) - Pertanian padi sawah di Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini masih menjadi andalan pendapatan ekonomi petani dibandingkan tanaman hortikultura dan palawija.
   
 "Sebagian besar kesejahteraan petani di sini dari hasil usaha pertanian padi sawah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun)  Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Jumat.
     
Pendapatan petani yang mengembangkan pertanian padi sawah lebih besar dibandingkan pertanian hortikultura dan palawija.
     
Nilai investasi usaha pertanian padi sawah mencapai Rp800 miliar dari lahan tanam seluas 100.000 hektare per tahun dengan biaya produksi Rp8 juta per hektare.
     
Dari nilai investasi sebesar itu dan jika menghasilkan panen dikalkulasikan pendapatan petani rata-rata Rp24 jut per hektare maka perguliran uang sekitar Rp2,4 triliun per tahun.
     
Karena itu, banyak petani di Kabupaten Lebak mampu menyekolahan anaknya hingga perguruan tinggi juga membangun rumah, kendaraan hingga melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.
     
Selama ini, usaha pertanian menyumbangkan pendapatan ekonomi cukup besar sehingga mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
     
"Saya kira pendapatan ekonomi petani padi sawah itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
     
Menurut Dede, Kabupaten Lebak sejak empat tahun terakhir berturut-turut menjadikan daerah lumbung pangan di Provinsi Banten dengan menyumbangkan pangan nasional.
     
Pemerintah daerah menargetkan produksi beras  pada tahun 2018 mencapai 320.000 ton dan kebutuhan konsumsi per tahun hanya 140.000 ton dari jumlah penduduk 1,2 juta jiwa. 
     
Untuk itu, produksi beras surplus 180.000 ton atau surplus 15 bulan ke depan.
     
Produksi beras dari hasil pertanian padi sawah hingga kini  menjadikan andalan ekonomi petani. 
     
Bahkan, produksi beras Kabupaten Lebak dipasok ke DKI Jakarta hingga Lampung.
     
"Kami terus meningkatkan kualitas dan teknologi agar produktivitas padi sawah meningkat hingga 8-10 ton per hektare," katanya.
     
Sekertaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)  Kabupaten Lebak Yosep Muhammad Holis mengatakan sektor pertanian menyumbangkan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) cukup besar hingga mencapai 36 persen.

Sehingga menggulirkan pertumbuhan ekonomi yang baik yang pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
     
"Kami terus melakukan intervensi bantuan pemerintah daerah agar usaha petani mampu menyumbangkan pangan juga pendapatan ekonomi ," ujarnya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018