Lebak, (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, tahun 2019 mengalokasikan anggaran untuk sektor pertanian sebesar Rp19 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat.

"Kita optimistis meski anggaran kecil, namun produksi pangan surplus," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Kamis.
 
Pengalokasian anggaran sektor pertanian sebesar Rp19 miliar diperoleh dari sekitar satu persen APBD tahun 2019 sebesar Rp2 triliun lebih.

Anggaran pertanian itu tentu belum sesuai dengan harapan masyarakat dari hasil musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa.

Kebutuhan anggaran pertanian lebih dari Rp40 miliar guna menunjang peningkatan produksi pangan juga pendapatan ekonomi petani.

Namun demikian, pihaknya tetap tidak kecil hati,meski anggaran belum ideal harapan masyarakat.

Selama ini, petani Kabupaten Lebak sejak tiga tahun terakhir mampu berswasembada pangan khususnya pertanian padi sawah.

"Kita menyadari terbatasnya anggaran itu karena  masih banyak sektor lain yang membutuhkan dana lebih besar," katanya.

Menurut dia, anggaran sebesar Rp19 miliar itu masuk anggaran belanja langsung untuk kegiatan sektor pertanian untuk mendukung swasembada pangan dan peningkatan ekonomi petani.

Sebagian besar anggaran tersebut untuk perbaikan jaringan irigasi, sosialisasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM) penyuluh dan petani. 

Selain itu juga bantuan peralatan pertanian juga penyaluran benih palawija, hortikultura dan lainnya.

"Kami berharap anggaran itu terserap untuk peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani," katanya menjelaskan.

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Iman Nurzaman mengatakan selama ini kebijakan Presiden Joko Widodo sangat dirasakan petani di daerah ini melalui pengalokasian anggaran pertanian.

Pada tahun 2018 Kabupaten Lebak mendapat bantuan alokasi anggaran dari APBN Pusat hingga Rp25 miliar.

Pengalokasian anggaran sebesar itu untuk kebutuhan sarana produksi (sapras), seperti penyaluran benih, pupuk dan pestisida.

Selain itu juga menyalurkan bantuan peralatan pertanian (alsintan), diantaranya alat pengering gagah, traktor,pompa dan penggilingan beras.

"Kita sangat terbantu kebijakan Jokowi yang membantu anggaran  peningkatan produksi dan produktivitas pangan," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018