Tangerang Selatan (Antaranews Banten) - PT Setiawan Dwi Tunggal selaku pengembang superblok Southcity segera membangun apartemen "The Parc" seiring tingginya permintaan terhadap hunian di kawasan ini.
"Lokasi kami yang dekat dengan Cinere yang memang potensial sebagai hunian," kata Sales & Marketing Associate Director SouthCity, Stevie Faverius Jaya di Jakarta, Jumat.
Cinere saat ini merupakan lokasi favorit hunian karena didukung akses jalan dan transportasi seperti saat ini telah beroperasinya ruas tol Brigif - Antasari (bagian dari tol Depok - Antasari).
Stevie mengatakan, hadirnya SouthCity dapat menjadi pilihan investor properti. Pasalnya, berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Barat dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang mencapai 6,14 persen, diprediksi dapat mendongkrak nilai aset di kawasan tersebut.
SouthCity berlokasi di antara tiga provinsi yaitu DKI Jakarta (Jakarta Selatan), Jawa Barat (Depok) dan Banten (Tangerang Selatan).
The Parc, bagian dari Southcity dibangun di atas lahan 15 ribu meter persegi, sebanyak 75 persennya digunakan untuk daerah hijau ini dipasarkan dengan harga mulai Rp375 juta untuk tipe studio (22,55 meter persegi).
Sesuai indeks properti yang diterbitkan portal Rumah.com mencatat untuk kawasan Cinere mengalami kenaikan 6,51 persen pada kuartal tiga tahun 2017.
Index Rumah.com menunjukkan banyak pengembang yang menanamkan investasinya di kawasan ini seiring dengan pembangunan akses jalan tol Brigif 2 dan Cinere-Pondok Cabe.
Tidak hanya itu, daya tarik lainnya hadirnya Bandara Pondok Cabe yang rencananya akan menjadi bandara komersial dan jalur MRT yang akan melewati wilayah tersebut juga memberikan nilai tambah bagi properti di kawasan tersebut.
Pembangunan jalan tol Cinere-Serpong yang kini sudah rampung, diyakini mampu mengurai kemacetan yang biasa terjadi di wilayah tersebut serta berimbas pada nilai investasi yang bakal meningkat tajam.
Tol Cinere-Serpong ini mendorong kenaikan harga tanah kalau awalnya masih sekitar Rp2 juta per meter persegi untuk permukiman. Sampai saat ini harga tanah untuk bagian dalam kampung menjadi sekitar Rp4 juta per meter persegi. Sementara, yang terletak di pinggir jalan besar Rp9 juta per meter persegi.
Cinere juga sudah memiliki infrastruktur yang sangat mendukung, seperti ruas tol Martadinata dan Cijago, yang tentu juga akan membuat kawasan ini semakin menarik.
Baca juga: Kebutuhan Ruko Tinggi SouthCity Square Terjual 35 Persen
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Lokasi kami yang dekat dengan Cinere yang memang potensial sebagai hunian," kata Sales & Marketing Associate Director SouthCity, Stevie Faverius Jaya di Jakarta, Jumat.
Cinere saat ini merupakan lokasi favorit hunian karena didukung akses jalan dan transportasi seperti saat ini telah beroperasinya ruas tol Brigif - Antasari (bagian dari tol Depok - Antasari).
Stevie mengatakan, hadirnya SouthCity dapat menjadi pilihan investor properti. Pasalnya, berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Barat dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang mencapai 6,14 persen, diprediksi dapat mendongkrak nilai aset di kawasan tersebut.
SouthCity berlokasi di antara tiga provinsi yaitu DKI Jakarta (Jakarta Selatan), Jawa Barat (Depok) dan Banten (Tangerang Selatan).
The Parc, bagian dari Southcity dibangun di atas lahan 15 ribu meter persegi, sebanyak 75 persennya digunakan untuk daerah hijau ini dipasarkan dengan harga mulai Rp375 juta untuk tipe studio (22,55 meter persegi).
Sesuai indeks properti yang diterbitkan portal Rumah.com mencatat untuk kawasan Cinere mengalami kenaikan 6,51 persen pada kuartal tiga tahun 2017.
Index Rumah.com menunjukkan banyak pengembang yang menanamkan investasinya di kawasan ini seiring dengan pembangunan akses jalan tol Brigif 2 dan Cinere-Pondok Cabe.
Tidak hanya itu, daya tarik lainnya hadirnya Bandara Pondok Cabe yang rencananya akan menjadi bandara komersial dan jalur MRT yang akan melewati wilayah tersebut juga memberikan nilai tambah bagi properti di kawasan tersebut.
Pembangunan jalan tol Cinere-Serpong yang kini sudah rampung, diyakini mampu mengurai kemacetan yang biasa terjadi di wilayah tersebut serta berimbas pada nilai investasi yang bakal meningkat tajam.
Tol Cinere-Serpong ini mendorong kenaikan harga tanah kalau awalnya masih sekitar Rp2 juta per meter persegi untuk permukiman. Sampai saat ini harga tanah untuk bagian dalam kampung menjadi sekitar Rp4 juta per meter persegi. Sementara, yang terletak di pinggir jalan besar Rp9 juta per meter persegi.
Cinere juga sudah memiliki infrastruktur yang sangat mendukung, seperti ruas tol Martadinata dan Cijago, yang tentu juga akan membuat kawasan ini semakin menarik.
Baca juga: Kebutuhan Ruko Tinggi SouthCity Square Terjual 35 Persen
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018