Serang (Antaranews Banten)  - Anggota Dewan Pakar Ormas Barisan Rakyat Cinta Indonesia (Bara CI) Fitriah Lindawati menyatakan prihatin terkait meningkatnya peredaran narkoba di kalangan remaja, bahkan juga di lingkungan anak-anak TK dan SD di berbagai daerah di Indonesia.
       
“Aparat jangan lengah. Peredaran narkoba kian marak. Bukan hanya kalangan remaja, anak-anak TK dan SD  juga sudah diracuni narkoba dalam bentuk permen aneka warna oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” katanya dalam siaran pers Bara CI yang diterima Antara Banten di Serang, Kamis.
       
Menurut aktivis Ormas yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan budaya itu, Indonesia bagi mafia jaringan narkoba internasional nampaknya menjadi pasar narkoba yang besar dan sangat menguntungkan. Barang haram itu terutama datang dari Tiongkok.
       
Oleh karena itu Linda (sapaan akrab Fitriah Lindawati) meminta aparat penegak hukum untuk meningkatkan kewaspadaan serta mendesak agar bandar narkoba yang sudah divonis mati supaya segera dieksekusi dan pengedar narkoba dihukum seberat-beratnya agar menimbulkan efek jera.
       
“Tidak kalah pentingnya, para orang tua harus meningkatkan kewaspadaan serta selalu mengingatkan anak-anaknya terhadap bahaya narkoba,” kata Anggota Dewan Pakar Bara CI yang juga Caleg DPR RI dari Partai Berkarya Dapil 2 Jawa Barat (Kabupaten Bandung dan Bandung Barat) itu.
       
Calon anggota legislatif yang juga Ketua Harian Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) itu mengingatkan, pengawasan orang tua sangat penting, karena anak-anak dan remaja dikhawatirkan mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, termasuk oleh para pengedar narkoba.       
       
Sebelumnya, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menginformasikan kepada penggantinya di BNN, Irjen Heru Winarko mengenai adanya ratusan ton narkoba berbagai jenis yang masuk ke Indonesia, dari narkotika jenis sabu hingga pil PCC.
       
Buwas (sapaan akrab Budi Waseso) mengemukakan keterangan tersebut usai serah terima jabatan di Jakarta pada 5 Maret 2018. Buwastidak lama kemudian ditunjuk oleh Menteri BUMN menjadi Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog).
       
Menurut Buwas, BNN bersama institusi kementerian dan lembaga terkait bekerjasama mendeteksi masuknya narkoba ke Indonesia. BNN juga mendapatkan data-data valid tentang jaringan narkoba dari beberapa negara, sehingga banyak penyelundupan narkoba yang berhasil digagalkan.
       
“Saya harus tegas, jelas, dan terbuka menyampaikan fakta dan informasi agar masyarakat faham betul bahwa Indonesia darurat narkoba, sehingga masyarakat lebih waspada terhadap bahaya narkoba,” kata Buwas ketika itu.

 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018