Lebak (Antaranews Banten) - Produksi beras merah pada kegiatan  pameran Hari Koperasi ke-71 di Kabupaten Lebak, Banten laku keras sehingga meraup keuntungan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
     
"Kami merasa kewalahan melayani pengunjung yang membeli dengan jumlah banyak," kata Iyos Rosiyid, seorang pelaku UKM produk beras merah Sehat Citorek Kabupaten Lebak saat ditemui di gerai pameran Hari Koperasi ke-71 di Lebak, Selasa.
     
Sebagian besar konsumen beras merah itu datang dari orang-orang yang ingin memiliki manfaat kesehatan dari beras merah.
     
"Beras merah memiliki manfaat kesehatan serta meminimalisir penyakit seperti diabetes, lupus, stroke, gula darah, mengatasi obesitas, dan meningkatkan anitioksidan" katanya menjelaskan.
     
Ia mengatakan UKM yang dirintis tahun 2015 hingga sekarang sudah bersertifikat halal juga mendapatkan sertifikat organik.
     
Produksi beras merah  menyerap tenaga kerja sebanyak lima orang pekerja tetap sebagai petani.
     
"Untuk pengemasan hingga pemasaran semua di kerjakan oleh kami, dan pembibitan hingga pengolahan dikerjakan para petani," katanya menjelaskan.
     
Harga beras merah yang di jualnya relatif terjangkau berkisar Rp35 ribu per bungkus.
     
Sementara omzet yang ia dapatkan dari hasil penjualan beras merah mencapai Rp10 juta per bulan.
     
"Hingga sekarang kita terus mengembangkan beras merah yang kita produksi dengan bantuan pembinaan dari pmerintah daerah hingga melakukan promosi-promosi," katanya. 
     
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan selama ini permintaan beras merah organik cenderung meningkat karena sangat cocok bagi penderita diabetes melitus.
     
Saat ini, harga beras merah organik di pasaran antara Rp 12-13 ribu/kilogram.
     
"Saya kira kelebihan beras merah itu karena tidak menggunakan pupuk kimia juga kandungan zat glukosa rendah, sehingga banyak diminati masyarakat," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018