Lebak (Antaranews Banten) - Batik Lebak hasil produksi kerajinan masyarakat mulai dilirik pasar mancanegara sehingga mampu menyumbangkan pendapatan ekonomi juga lapangan pekerjaan.
   
 "Kami mengapresiasi batik Lebak sejak dua tahun terakhir ini banyak diminati pasar luar negeri," kata Kepala Seksi Industri Kecil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Sutisna di Lebak, Selasa. 
     
Kerajinan batik Lebak kini berkembang menyusul tingginya permintaan pasar sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
     
Produksi batik Lebak yang digagas Bupati Iti Octavia tiga tahun lalu ternyata  dilirik pasar mancanegara, seperti di Moskow, Jerman dan Vietnam.
     
Pemerintah daerah terus mendorong peningkatan kualitas juga menyalur bantuan peralatan produksi agar melahirkan sentra-sentra ekonomi masyarakat.
     
"Kami yakin kerajinan batik itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat jug dapat mengantisipasi urbanisasi ke luar daerah," katanya.
     
Dedi (55), seorang pelaku UKM Tegar Rangkasbitung mengaku produksi kerajinan batik Lebak yang digelutinya itu kini menembus pasar Jerman, namun penjualannya masih masih skala kecil akibat keterbatasan modal.
     
Selama ini, omzet pendapatan untuk melayani permintaan pasar Jerman hingga mencapai Rp50 juta per bulan.
     
Pengiriman produk batik Lebak dikirimkan melalui ekspedisi luar negeri berupa paket.
     
Tingginya permintaan batik itu setelah dikenalkan oleh Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) setempat dengan mengikuti promosi dan pameran di Kota Hamburg, Jerman.
     
"Kami sangat terbantu adanya promosi ke lur negeri itu," katanya menjelaskan.
     
Sementara itu, Umsaro, pelaku UKM batik Lebak Chanting Pradana mengaku kewalahan melayani permintaan masyarakat Moskow setelah promosi  yang difasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi Banten tahun 2017.
     
Produksi batik Lebak yang dirintis 2016 hingga kini permintaan pasar domestik dan mancanegara meningkat. 
     
Produksi batik Lebak Chanting Pradana kini menyerap tenaga kerja sekitar 40 orang dan penghasilan mereka rata-rata Rp 800 ribu per pekan.     Sedangkan, harga batik Lebak mulai Rp135 ribu hingga Rp1 juta per potong.
     
"Kami hasil penjualan ke luar negeri itu mendapat penghasilan rata-rata Rp250 juta per bulan," katanya.


 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018