Lebak (Antaranews Banten) - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dari Jawa Barat (Jabar) dipadati pengunjung pameran Hari Koperasi ke-71 di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Rahmat Efendi (50) seorang pelaku UKM dari Jabar di Lebak, Senin, mengaku pihaknya tidak meyangka mengikuti pameran Hari Koperasi di Kabupaten Lebak dipadati pengunjung hingga tiga hari terakhir ini mendapat omzet sebesar Rp70 juta.
Kemungkinan omzet pendapatan terus meningkat karena penutupan hingga 31 Oktober 2018.
Pendapatan sebesar itu tentu cukup menguntungkan, sehingga mengapresiasi produknya dicintai masyarakat Lebak.
Produk UKM yang dijual itu antara lain aneka aksesoris dari kerajinan tangan, seperti hiasan gelang, kalung, cicin, gantungan tas, bros, mainan, serta souvenir.
Selain itu juga kerajinan dari bahan kulit, karet, kayu, mutiara, tembaga, dan manik-manik.
"Kami kali pertama mengikuti pameran itu atas undangan Pemerintah Provinsi Banten dan sangat menguntungkan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, kebanyakan permintaan pengunjung itu dari kalangan remaja hingga ibu-ibu.
Harga aksessoris yang dijualnya itu bervariasi mulai Rp 5.000 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung bentuk dan jenis barang.
Usaha yang dirintis sejak tahun 2015, hingga saat ini menyerap 20 orang di Kota Bandung, Jabar.
"Kami merasa senang bisa membuka lapangan pekerjaan sehingga membantu kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia juga mengatakan dirinya sangat mendukung program-program bantuan pemerintah terhadap pelaku UKM yang bisa membantu promosi hingga pemasaran.
Sebab, dirinya bisa mengikuti pameran tidak lepas bantuan pemerintah Jabar dan Banten.
Disamping juga komitmen pemerintah membantu UKM cukup dirasakan, diantaranya bantuan modal, peralatan, pembinaan, dan pemasaran lewat pameran.
"Kami mengembangkan UKM untuk membantu program pemerintah khususnya menciptakan lapangan pekerjaan," katanya menegaskan.
Menurut Rahmat, untuk mengembangkan UKM harus datang dari niat diri sendiri, serta ketelatenan, kesabaran, dan keuletan.
Hal ini perlu karena menurutnya tidak selamanya kita diberikan bantuan oleh pemerintah terus menurus.
"Saya berharap program bantuan dari pemerintah untuk para pelaku UKM bisa berkembang secara merata di Indonesia, sehingga banyak para pelaku usaha kerakyatan bisa sejahtera hidupnya," katanya.
Sementara itu, sejumlah pengunjung mengaku bahwa produk aksesoris dari UKM Jabar cukup bagus dan unik juga harganya relatif terjangkau.
"Kami ke sini membeli tiga buah hiasan gelang dengan harga Rp50 ribu," kata Ujang, seorang warga Lebak saat mengunjung gerai UKM Jabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
Rahmat Efendi (50) seorang pelaku UKM dari Jabar di Lebak, Senin, mengaku pihaknya tidak meyangka mengikuti pameran Hari Koperasi di Kabupaten Lebak dipadati pengunjung hingga tiga hari terakhir ini mendapat omzet sebesar Rp70 juta.
Kemungkinan omzet pendapatan terus meningkat karena penutupan hingga 31 Oktober 2018.
Pendapatan sebesar itu tentu cukup menguntungkan, sehingga mengapresiasi produknya dicintai masyarakat Lebak.
Produk UKM yang dijual itu antara lain aneka aksesoris dari kerajinan tangan, seperti hiasan gelang, kalung, cicin, gantungan tas, bros, mainan, serta souvenir.
Selain itu juga kerajinan dari bahan kulit, karet, kayu, mutiara, tembaga, dan manik-manik.
"Kami kali pertama mengikuti pameran itu atas undangan Pemerintah Provinsi Banten dan sangat menguntungkan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, kebanyakan permintaan pengunjung itu dari kalangan remaja hingga ibu-ibu.
Harga aksessoris yang dijualnya itu bervariasi mulai Rp 5.000 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung bentuk dan jenis barang.
Usaha yang dirintis sejak tahun 2015, hingga saat ini menyerap 20 orang di Kota Bandung, Jabar.
"Kami merasa senang bisa membuka lapangan pekerjaan sehingga membantu kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia juga mengatakan dirinya sangat mendukung program-program bantuan pemerintah terhadap pelaku UKM yang bisa membantu promosi hingga pemasaran.
Sebab, dirinya bisa mengikuti pameran tidak lepas bantuan pemerintah Jabar dan Banten.
Disamping juga komitmen pemerintah membantu UKM cukup dirasakan, diantaranya bantuan modal, peralatan, pembinaan, dan pemasaran lewat pameran.
"Kami mengembangkan UKM untuk membantu program pemerintah khususnya menciptakan lapangan pekerjaan," katanya menegaskan.
Menurut Rahmat, untuk mengembangkan UKM harus datang dari niat diri sendiri, serta ketelatenan, kesabaran, dan keuletan.
Hal ini perlu karena menurutnya tidak selamanya kita diberikan bantuan oleh pemerintah terus menurus.
"Saya berharap program bantuan dari pemerintah untuk para pelaku UKM bisa berkembang secara merata di Indonesia, sehingga banyak para pelaku usaha kerakyatan bisa sejahtera hidupnya," katanya.
Sementara itu, sejumlah pengunjung mengaku bahwa produk aksesoris dari UKM Jabar cukup bagus dan unik juga harganya relatif terjangkau.
"Kami ke sini membeli tiga buah hiasan gelang dengan harga Rp50 ribu," kata Ujang, seorang warga Lebak saat mengunjung gerai UKM Jabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018