Lebak (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan pendataan pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM yang tersebar di 28 kecamatan.
     
"Pendataan itu agar jumlah pelaku UMKM valid dan akurat," kata  Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Siti Samsiah saat mendata kerajinan gula aren di Kecamatan Sobang di Lebak,Jumat.
     
Selama ini, jumlah pelaku UMKM yang berkembang di masyarakat tahun ke tahun meningkat.
     
Peningkatan itu berkisar antara 10 sampai 15 persen sehingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
     
Berdasarkan data populasi UMKM Kabupaten Lebak pada  2016 tercatat 49.538 unit usaha dan tahun 2017 meningkat hingga 50.149 unit usaha.
     
Namun, dipastikan tahun 2018 pelaku UMKM terjadi peningkatan.
     
Saat ini, kata dia, banyak klaster-klaster usaha di masyarakat berkembang, diantaranya  usaha kerajinan krey dan makanan olahan.
     
"Kami mengapresiasi pelaku UMKM itu tetap bertahan hingga  berkembang dan tidak berdampak adanya pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, pendataan UMKM itu nantinya secara bertahap akan mendapat pembinaan dan pelatihan dari pemerintah daerah juga bantuan alat produksi.
     
Selain itu juga pemberian sertifikasi halal, peningkatan kemasan, perizinan gratis hingga pemasaran.
     
Para pelaku UMKM yang sudah terdata itu, kata dia, nantinya diarahkan untuk membentuk lembaga koperasi.
     
Pemerintah akan memberikan bantuan permodalan diwajibkan kepada pelaku UMKM yang sudah membentuk lembaga koperasi.
     
"Kami menargetkan semua pelaku UMKM itu memiliki lembaga koperasi," katanya.
     
Ia juga mengatakan, saat ini, pelaku UMKM yang berkembang di Kabupaten Lebak pada bidang usaha industri rumahan (home industry), seperti kerajinan tangan, logam, aneka jenis makanan, hasil produksi pertanian, dan perkebunan, serta pertambangan.
     
Disamping itu kerajinan batik Lebak,tenun Badui dan aneka souvenir.  Bahkan, produksi gula cetak,abon ikan dan gula semut menembus pasar Eropa, Asia, dan Amerika Serikat.
     
Begitu pula produk emping dan abon ikan dipasok ke sejumlah daerah di tanah air.
     
"Kami terus meningkat kualitas produk UMKM agar bisa bersaing pasar," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018