Lebak (Antaranews Banten) - Produksi kedelai di Kabupaten Lebak, Banten,sepanjang September 2018 lalu meningkat sebanyak 404 ton dan menjadi 2.766 ton, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal.
Kepala Seksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Deni Iskandar di Lebak, Minggu, selama ini petani mengembangkan budi daya tanaman kedelai mulai menggeliat karena mereka sudah menikmati hasil panen.
Saat ini, harga kedelai di pasar lokal Rp8.000/Kg dan jika menjual sebanyak dua ton maka menghasilkan pendapatan Rp16 juta.
Panen kedelai diperkirakan berlangsung sampai Desember mendatang karena gerakan percepatan tanam dilakukan Oktober 2018.
Namun, panen kedelai sepanjang September 2018 sebanyak 404 ton, sehingga produksi meningkat mencapai 2.766 ton.
 "Kami berharap petani terus mengembangkan kedelai agar menjadi andalan pendapatan ekonomi," katanya.
Menurut dia, sebagian besar petani mengembangkan kedelai di areal persawahan karena mengalami kekeringan sejak Juli 2018 lalu.
Produksi kedelai saat musim kemarau cukup optimal hingga mencapai empat ton per hektare.
Namun, produksi panen kedelai itu dipasok ke pasar lokal karena permintaan untuk kerajinan tahu dan tempe cukup tinggi
Mereka petani mengembangkan kedelai itu melalui program Upaya khusus (upsus) padi,jagung dan kedelai atau pajale.
"Kami tahun ini menerima bantuan kedelai seluas 2.500 hektare untuk kelompok tani di 21 kecamatan," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018