Serang (Antaranews Banten) - Produksi ikan asin di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kota Serang, Banten melimpah meski cuaca malam hari terang bulan yang mengakibatkan tangkapan menurun.
"Kami hingga kini masih memenuhi permintaan konsumen," kata Ratih (47) seorang perajin ikan asin di kawasan PPN Karangantu Kota Serang, Selasa.
Melimpahnya produksi ikan itu karena Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) cukup tegas terhadap nelayan asing yang masuk Perairan Indonesia.
Selain itu juga penyaluran bantuan alat tangkap dan armada kapal dilakukan maksimal,sehingga produksi tangkapan meningkat.
Selama ini, kata dia, perajin tidak kesulitan untuk mendapatkan pasokan ikan dari nelayan.
Meski cuaca terang bulan maupun cuaca buruk, mereka perajin mampu memproduksi ikan.
"Kami hari ini mendapatkan ikan dari nelayan sebanyak 20 karung dan relatif normal," ujarnya.
Menurut dia, produksi ikan asin itu nantinya ditampung oleh pedagang dari sejumlah daerah di Provinsi Banten hingga DKI Jakarta.
Mereka para pedagang itu sudah menjadi langganan sehingga tidak kesulitan untuk memasarkan ikan asin.
Kelebihan produksi ikan asin dari PPN Karangantu itu, karena proses pembuatannya sangat alami dan tidak menggunakan bahan pengawet.
Produksi ikan asin itu cukup sederhana dengan dicuci ikan sampai bersih,kemudian ditebar garam dan dijemur.
Kebanyakan ikan asin di sini jenis ikan kacang-kacangan, pepetek dan selar.
Adapun, harga ikan asin bervariasi dan tergantung jenis ikan mulai Rp15.000 sampai Rp30.000 per Kg.
"Kami baru setahun terakhir ini produksi ikan melimpah dan terpenuhi jika musim terang bulan maupun cuaca buruk," katanya.
Begitu pula Muhammad (50) seorang perajin ikan asin mengaku dirinya hingga kini mampu melayani permintaan konsumen.
Produksi ikan asin melimpah dan para perajin merasa terbantu musim kemarau itu.
"Kami dua hari sudah menjual ikan asin karena dijemur begitu cepat kering," katanya.
Berdasarkan pantauan PPN Karangantu relatif normal, karena banyak kapal nelayan yang bersandarkan di pelabuhan setelah melaut.
Mereka para nelayan sibuk mengangkut ikan-ikan hasil tangkapan untuk dilelangkan di pelabuhan tersebut.
Baca juga: Tangkapan Nelayan Lebak Kembali Meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami hingga kini masih memenuhi permintaan konsumen," kata Ratih (47) seorang perajin ikan asin di kawasan PPN Karangantu Kota Serang, Selasa.
Melimpahnya produksi ikan itu karena Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) cukup tegas terhadap nelayan asing yang masuk Perairan Indonesia.
Selain itu juga penyaluran bantuan alat tangkap dan armada kapal dilakukan maksimal,sehingga produksi tangkapan meningkat.
Selama ini, kata dia, perajin tidak kesulitan untuk mendapatkan pasokan ikan dari nelayan.
Meski cuaca terang bulan maupun cuaca buruk, mereka perajin mampu memproduksi ikan.
"Kami hari ini mendapatkan ikan dari nelayan sebanyak 20 karung dan relatif normal," ujarnya.
Menurut dia, produksi ikan asin itu nantinya ditampung oleh pedagang dari sejumlah daerah di Provinsi Banten hingga DKI Jakarta.
Mereka para pedagang itu sudah menjadi langganan sehingga tidak kesulitan untuk memasarkan ikan asin.
Kelebihan produksi ikan asin dari PPN Karangantu itu, karena proses pembuatannya sangat alami dan tidak menggunakan bahan pengawet.
Produksi ikan asin itu cukup sederhana dengan dicuci ikan sampai bersih,kemudian ditebar garam dan dijemur.
Kebanyakan ikan asin di sini jenis ikan kacang-kacangan, pepetek dan selar.
Adapun, harga ikan asin bervariasi dan tergantung jenis ikan mulai Rp15.000 sampai Rp30.000 per Kg.
"Kami baru setahun terakhir ini produksi ikan melimpah dan terpenuhi jika musim terang bulan maupun cuaca buruk," katanya.
Begitu pula Muhammad (50) seorang perajin ikan asin mengaku dirinya hingga kini mampu melayani permintaan konsumen.
Produksi ikan asin melimpah dan para perajin merasa terbantu musim kemarau itu.
"Kami dua hari sudah menjual ikan asin karena dijemur begitu cepat kering," katanya.
Berdasarkan pantauan PPN Karangantu relatif normal, karena banyak kapal nelayan yang bersandarkan di pelabuhan setelah melaut.
Mereka para nelayan sibuk mengangkut ikan-ikan hasil tangkapan untuk dilelangkan di pelabuhan tersebut.
Baca juga: Tangkapan Nelayan Lebak Kembali Meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018