Serang (Antaranews Banten) - Dinas Komunikasi Informatika Statstik dan Persandian (Diskominfo) Provinsi Banten menyelenggarakan kegiatan pertemuan bakohumas guna menekan angka  pemberitaan hoax serta ujaran kebencian yang ada Provinsi Banten menjelang pileg dan Pilpres 2019.
      
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statstik dan Persandian Provinsi Banten Komari, di Serang, Kamis mengatakan, pertemuan bakohumas bertemakan “ Literasi Informasi Menjelang Pilpres 2019” bertujuan untuk mendorong seluruh praktisi humas yang ada di Provinsi Banten, mengantisipasi munculnya berbagai macam kejahatan cyber seperti pemberitaan hoax dan ujaran kebencian yang akan muncul seiring masa kampanye Pileg dan Pipres dari tanggal 23 September 2018 hingga 13 April 2019.
     
''Instruksi langsung dari pak gubernur bahwasannya isu-isu menjelang Pilpres 2019 janganlah di pandang sebelah mata. Potensi perpecahan di masyarkat sangatlah besar bilamana kita lengah dalam mencegah kejahatan cyber," kata Komari.
      
Oleh karena itu, kata Komari, Dinas Komunikasi Informatika Statstik dan Persandian Provinsi Banten akan menaggapi serius segala bentuk kejahatan cyber yang terjadi menjelang Pilpres 2019. Segala usaha pemerintah Provinsi Banten adalah guna mensukseskan Pileg dan Pilpres 2019 yang berjalan bersih, aman, dan damai.
      
Sementara itu Kepala Bidang Aplikasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informatika Statstik dan Persandian Provinsi Banten Amal Herawan Budhi mengatakan, bahwa generasi yang memegang peranan penting dalam penyebaran informasi saat ini ialah generasi milenial. Generasi muda Indonesia rentang usia 15 sampai 21 tahun, generasi yang memiliki aktivitas internet yang sangat tinggi.
     
Menurutnya, penyebaran berita hoax serta ujaran kebencian sanggat rentan pada generasi ini, karena proses penyaringan yang rendah menjadikan generasi milenial menjadi sasaran empuk bagi para pelaku penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian tersebut.
      
''Semua elemen masyarakat harus berperan dalam mencegah berkembangnya berita hoax dan ujaran kebencian. Memberikan pemahaman kepada generasi saat ini merupakan kunci agar terhindar dari pengaruh dan menekan beredarnya berita-berita hoax tersebut," kata Amal.
       
Menurutnya, dalam menanggulangi bertia hoax dalam menjelang pemilu 2019 terutama Pilpres ialah dengan secara teliti memfilter setiap berita yang masuk serta pengawasan dari pemerintah. Selain itu, masyarakat tidak mudah terprovokasi adalah kunci penting dalam menahan laju propaganda dari pemberitaan hoax dan ujaran kebencian tersebut. 

Baca juga: BPJS-TK Pastikan Pesan Pendek Bantuan Dana Hoax
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018