Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengimbau nelayan setempat untuk mewaspadai tinggi gelombang empat meter di perairan selatan Lebak guna menghindari kecelakaan laut.

"Kami minta semua nelayan, khususnya di perairan selatan Lebak agar waspada tinggi gelombang empat meter," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) peluang tinggi gelombang berkisar antara 2,5 meter sampai empat meter, terjadi di perairan Selat Sunda barat Pandeglang, perairan selatan Pandeglang dan perairan selatan Lebak. Karena itu, para nelayan harus mengutamakan keselamatan diri dalam melakukan aktivitas melaut dengan memakai pelampung.

Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai tinggi gelombang laut Banten 4 meter

Begitu juga wisatawan agar tidak berenang di sekitar pesisir pantai, karena dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan laut. Sebab, tinggi gelombang perairan selatan Lebak empat meter, terlebih kecepatan angin 25 knot dan bergerak dari arah barat cukup membahayakan bagi nelayan.

Pihaknya minta nelayan perahu kecil di sekitar Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah, dan Sawarna waspada cuaca buruk tersebut agar tidak menyebabkan korban kecelakaan laut.

BPBD Lebak mengeluarkan peringatan dini risiko tinggi keselamatan terhadap nelayan yang menggunakan perahu kecil.

"Kami minta nelayan tetap waspada jika melaut menyusul cuaca buruk itu," katanya.

Baca juga: Cuaca sejumlah kota besar diprakirakan hujan, termasuk Serang

Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah mengatakan jika melaut agar nelayan menggunakan alat keselamatan, di antaranya pakaian pelampung.

Saat ini, jumlah nelayan di Lebak sekitar 3.600 orang, dan sebaiknya tidak melaut, karena tinggi gelombang mencapai 4 meter dan membahayakan bagi nelayan tradisional.

"Kami telah menyampaikan surat peringatan dini kewaspadaan gelombang tinggi ke seluruh tempat pelelangan ikan (TPI) dan pangkalan pelabuhan ikan (PPI) agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak sejak sepekan terakhir tidak melaut, karena tinggi gelombang perairan selatan Lebak berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter, sehingga cukup bahaya bagi nelayan tradisional dengan perahu kecil.

"Semua nelayan di sini memilih tinggal di rumah, karena kondisi laut kurang bersahabat," kata Abdul (60), nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.

Baca juga: Ratusan warga Lebak korban bencana alam masih mengungsi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024