Lebak (Antaranews Banten) - Pantai Sawarna dan budaya masyarakat Badui ditargetkan menjadi andalan wisata Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal dan penyerapan lapangan pekerjaan.
Plh Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin di Lebak, Minggu, mengatakan selama ini, wisatawan domestik dan mancanegara banyak yang mengunjungi destinasi wisata Pantai Sawarna dan budaya masyarakat Badui.
Keunggulan wisata itu karena memiliki nilai jual dengan panorama alamnya, seperti Pantai Sawarna yang berhadapan dengan Perairan Samudera Hindia.
Dimana gelombang pesisir Banten selatan cukup besar disertai tiupan angin kencang, sehingga banyak wisatawan turis bermain selancar.
Begitu juga destinasi wisata budaya masyarakat Badui memiliki keunikan dengan mempertahankan budaya nenek moyang dan menolak kehidupan modernisasi.
Kehidupan budaya masyarakat Badui sama dengan masyarakat terasing di dunia, seperti komunitas suku Aborigin di Australia, suku Amish di Amerika Serikat juga suku Inca di Manchu Pichu Peru.
Oleh karena itu, kedua destinasi wisata akan melahirkan sentra ekonomi masyarakat sehingga menyerap lapangan pekerjaan.
"Kami terus mengoptimalkan promosi agar wisata Pantai Sawarna dan budaya Badui menjadikan ikon Kabupaten Lebak," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah terus mengembakan sektor pariwisata karena mampu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi lokal juga penyerapan lapangan pekerjaan.
Selain itu juga dapat mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Untuk menggenjot kunjungan wisata, pemerintah daerah kini memfokuskan pembangunan infrastuktur baik ke lokasi Pantai Sawarna maupun kawasan wisata Baduy di Kecamatan Leuwidamar.
Bahkan, pemerintah daerah membangun plaza komoditas di kawasan Pantai Sawarna untuk menampung aneka kerajinan masyarakat setempat.
Disamping itu juga masyarakat memasarkan kerajinan Badui dengan membuka toko dan kios di Ciboleger,termasuk di kawasan Badui.
"Kami yakin aneka kerajinan itu dipastikan dapat meningkatkan pendapatan warga setempat," katanya.
Neng (45) seorang pedagang di kawasan Badui mengatakan selama ini banyak pengunjung wisatawan domestik membeli kerajinan Badui.
Mereka pengunjung ari Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi hingga Kalimantan Selatan.
Para wisatawan membeli kain tenun Badui untuk dijadikan kenang-kenangan dengan alasan tradisional juga memiliki nilai seni.
"Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dengan berjualan kerajinan Badui itu," katanya.
Baca juga: Dispar Banten Kembangkan Destinasi Wisata Penyangga Kawasan Utama
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
Plh Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin di Lebak, Minggu, mengatakan selama ini, wisatawan domestik dan mancanegara banyak yang mengunjungi destinasi wisata Pantai Sawarna dan budaya masyarakat Badui.
Keunggulan wisata itu karena memiliki nilai jual dengan panorama alamnya, seperti Pantai Sawarna yang berhadapan dengan Perairan Samudera Hindia.
Dimana gelombang pesisir Banten selatan cukup besar disertai tiupan angin kencang, sehingga banyak wisatawan turis bermain selancar.
Begitu juga destinasi wisata budaya masyarakat Badui memiliki keunikan dengan mempertahankan budaya nenek moyang dan menolak kehidupan modernisasi.
Kehidupan budaya masyarakat Badui sama dengan masyarakat terasing di dunia, seperti komunitas suku Aborigin di Australia, suku Amish di Amerika Serikat juga suku Inca di Manchu Pichu Peru.
Oleh karena itu, kedua destinasi wisata akan melahirkan sentra ekonomi masyarakat sehingga menyerap lapangan pekerjaan.
"Kami terus mengoptimalkan promosi agar wisata Pantai Sawarna dan budaya Badui menjadikan ikon Kabupaten Lebak," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah terus mengembakan sektor pariwisata karena mampu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi lokal juga penyerapan lapangan pekerjaan.
Selain itu juga dapat mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Untuk menggenjot kunjungan wisata, pemerintah daerah kini memfokuskan pembangunan infrastuktur baik ke lokasi Pantai Sawarna maupun kawasan wisata Baduy di Kecamatan Leuwidamar.
Bahkan, pemerintah daerah membangun plaza komoditas di kawasan Pantai Sawarna untuk menampung aneka kerajinan masyarakat setempat.
Disamping itu juga masyarakat memasarkan kerajinan Badui dengan membuka toko dan kios di Ciboleger,termasuk di kawasan Badui.
"Kami yakin aneka kerajinan itu dipastikan dapat meningkatkan pendapatan warga setempat," katanya.
Neng (45) seorang pedagang di kawasan Badui mengatakan selama ini banyak pengunjung wisatawan domestik membeli kerajinan Badui.
Mereka pengunjung ari Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi hingga Kalimantan Selatan.
Para wisatawan membeli kain tenun Badui untuk dijadikan kenang-kenangan dengan alasan tradisional juga memiliki nilai seni.
"Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dengan berjualan kerajinan Badui itu," katanya.
Baca juga: Dispar Banten Kembangkan Destinasi Wisata Penyangga Kawasan Utama
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018