Lebak (Antaranews Banten) - Wakil 21 negara peserta Forum Pertanahan Dunia atau GLF mengunjungi Kasepuhan Karang, Desa Jagaraksa, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten, untuk menghadiri Diskusi Reforma Agraria.

"Kunjungan itu berlangsung sejak 21 hingga 23 September 2018," kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Lebak pada Rabu.

Bupati mengemukakan, kegiatan GLF di Kabupaten Lebak itu adalah yang ke-8. Sebelumnya kegiatan itu diadakan di Roma, Italia (2003), Santa Cruz, Bolivia (2005), Entebbe, Uganda (2007), Kathmandu, Nepal (2009), Tirana, Albania (2011), Antigua, Guatemala (2013), dan Dakkar, Senegal (2015).

GLF adalah pertemuan untuk membahas berbagai persoalan pertanahan, reforma agraria, pembangunan perdesaan dan masyarakat adat.

Selain itu, dibicarakan juga persoalan perempuan, nelayan, hak asasi manusia dan perubahan iklim.

Mereka akan saling belajar dan berbagi pengalaman serta mencari penyelesaian mengenai hak atas tanah, salah satunya di Kasepuhan Karang.

Mereka juga akan mengunjungi beberapa tempat di Tanah Air, antara lain Tanjung Karang, Jawa Barat, Pulau Pari di Kepulauan Seribu dan Maros di Sulawesi Selatan.

"Kami dalam waktu dekat akan membangun prasarana, juga penyediaan pelayanan agar pelaksanaan GLF berjalan lancar," katanya menjelaskan.

Perwakilan Rimbawan Muda Indonesia (RMI) Wahyubinatara mengatakan bahwa Diskusi Reforma Agraria akan membahas masalah tingkat dunia dan penyelesaian, yang ditawarkan kelompok GLF.

Peserta GLF itu tiba di Jakarta pada 20 September dan melakukan perjalanan dengan kereta api ke Rangkasbitung.

Selanjutnya, mereka menggunakan bus ke Kasepuhan Karang, Desa Jagaraksa, Kecamatan Muncang.

"Semua peserta GLF itu menginap di rumah penduduk setempat," katanya.

Baca juga: Warga Lebak Antusias Urus Sertifikat Tanah Gratis

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018