Jakarta (Antaranews Banten) - Riyadh Group Indonesia, kelompok usaha properti nasional  mengakuisisi  65 persen kepemilikan saham dua perusahaan properti Malaysia yakni Mainstay Properties Sdn. Bhd dan Horison KLPO Sdn. Bhd.
   
"Mainstay Properties Sdn. Bhd merupakan anak usaha Mainstay Holdings Sdn. Bhd merupakan pemilik Space U8 Mall seluas 55.000 meter persegi di Bukit Jelutong, Shah Alam, Selangor, Malaysia. Sedangkan Horizon KLPO Sdn. Bhd. merupakan anak usaha Pembinaan Tetap Teguh Sdn. Bhd pemilik lahan siap bangun seluas 10 hektar di Sepang," kata Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia, Bally Saputra Dt. Janosati menjelaskan di Jakarta, Sabtu.
     
Aksi korporasi tersebut dituangkan melalui MOU yang ditandatangani Bally Saptura Dt. Janosati dengan Managing Director Mainstay Holding Sdn. Bhd dan Pembinaan Tetap Teguh Sdn. Bhd  Teo Swee Phin.
     
Bally mengatakan, MOU akan ditindaklanjuti dalam kurun waktu tiga bulan setelah pra-verifikasi seluruh data selesai termasuk perhitungan asset kedua proyek yang dilakukan perusahaan appraisal   internasional untuk mengetahui berapa nilai investasi yang dibutuhkan.
   
Bally juga menjelaskan, penandatanganan nota kesepahaman kedua perusahaan merupakan langkah awal dari kerja sama strategis yang saling menguntungkan, serta pada November 2018 akan ditingkatkan menjadi perjanjian kerja sama.
   
Hadir dalam kerja sama tersebut Presiden Komisaris Riyadh Group Indonesia Soelaeman Soemawinata yang juga Presiden FIABCI Asia Pasifik sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia  (REI) serta Executive Chairman Mainstay Holdings Sdn. Bhd dan Pembinaan Tetap Sdn. Bhd. Terry Teo serta tamu lainnya dari kedua negara.
     
Bally mengungkapkan setelah proses "due dilligence" selaku pemegang saham mayoritas akan melakukan rebranding nama, konsep, dan straktegi pemasaran dari Space U8 Mall yang saat ini tingkat huniannya masih di bawah 50 persen.
   
"Nama memang belum kami putuskan. Sudah ada beberapa alternatif. Yang pasti nama dan konsepnya memadukan identitas dan ciri khas kedua negeri serumpun," kata Bally yang juga menjabat sebgai konsul kehormatan Nepal Untuk Indonesia.
   
Bally mengatakan dari segi konsep nantinya mall ini selain menjadi pusat belanja juga hiburan, kuliner, dan rekreasi yang menampilkan beragam kekhasan Indonesia layaknnya Kampung Indonesia. Bahkan bagi pemerintah daerah yang ingin mempromosikan objek wisatanya disediakan booth khusus di mall tersebut.
   
"Kami akan berkerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI untuk menggaungkan kampanye 'Wonderful Indonesia' di Malaysia sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan sektor pariwisata baik di Indonesia maupun Malaysia,"  kata Bally.
   
Bally berjanji untuk mengajak peritel, pemilik supermarket, pengusaha hiburan, agen perjalanan asal Indonesia untuk masuk dan membuka gerainya di mall yang akan mereka kelola, termasuk usaha kuiner khas Indonesia. Segala proses perizinan usaha dan izin tinggal tenaga kerja (karyawan Indonesia) akan dibantu pengurusannya.
   
"Masyarakat Malaysia di mall ini tidak hanya menikmati kuliner dan musik kenangan khas Indonesia, tetapi juga memperoleh banyak informasi mengenai tempat pariwisata yang layak dikunjungi di Indonesia. Sebaliknya wisatawan Indonesia yang ingin melancong Ke Malaysia bisa singgah dulu di mall ini untuk mendapat informasi dan memilih pemandu wisata setempat yang profesional," ujar Bally.
   
"Mall yang akan kami kelola setinggi empat lantai, lantai 1 dan 2 sebagai pusat belanja, kuliner, dan promosi, sedangkan lantai 3 untuk hiburan dan bujet hotel (80 kamar), serta lantai 4 sebagai dormitory (tempat kos) karyawan mall," ujar Bally lag.
   
Bukit Jelutong merupakan kawasan kota baru di Shah Alam, penghuninya sebagaian besar merupakan masyarakat kelas menengah dengan populasi penduduk 60.000 jiwa, kalau ditambah populasi penduduk sekitar  diperkirakan sebanyak 1 juta.
   
"Selain hunian, Bukit Jelutong merupakan pusat bisnis dan kawasan industri," ujar dia.
   
Sedangkan untuk lahan 10 hektar di Sepang, Riyadh Group akan membangun 9 hektar untuk premium village oulet dua lantai serta enam tower apartemen setinggi 33 lantai (2.200 unit). Di lokasi tersebut juga akan dibangun enam factory lot masing-masing seluas 4.000 meter persegi dengan area pengembangan masing-masing seluas 2.000 meter persegi. Di kawasan ini juga akan dibangun hotel bintang lima berkapasitas 500 kamar dan hotel bintang tiga 200 kamar.
   
"Seluruh investasi untuk proyek di Sepang ini diperkirakan mencapai 500 juta dolar AS," ujar Bally.
   
Bally mengatakan, lokasi Horizon Village Outlet  berada di Sepang di dalam kawasan Serenia City yang dikembangkan BUMN Malaysia, Sime Darby Property yang rekam jejaknya selalu sukes dalam mengembangkan proyeknya.
   
"Lokasi kami dekat dengan Kampus Xiamen University Malaysia yang nantinya memiliki 25.000 sampai 30,000 mahasiswa. Xiamen sendiri merupakan perguruan tinggi terbaik di China," ujar Bally.
   
Bally mengatakan untuk pengembangan mall, Riyadh Group Indonesia telah menunjuk Retail Connection Indonesia selaku konsultan yang langsung ditandatangani Tedy Marco selaku Presiden Direktur.
   
Kemudian untuk melaksanakan proses akuisisi Riyadh Group Indonesia berencana untuk melakukan IPO untuk itu telah ditunjuk Morning Star Capital dan McLean Virginia untuk melakukan financial enginering. 

Baca juga: Universitas Borobudur Gandeng Universitas Malaysia Hadapi MEA

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018