Jakarta (Antara News) Universitas Borobudur Jakarta melakukan kerja sama dengan dua universitas di Malaysia, yakni Universitas Kebangkasaan Malaysia dan Universitas Islam Internasional Malaysia sebagai antisipasi menghadapi pasar tunggal ASEAN/MEA pada akhir 2015

Kerjasama tersebut, kata Dekan Fakultas Hukum Borobudur Jakarta, Prof. Dr. Santiago Minggu di Jakarta, dimaksudkan untuk menghadapi berlakunya pasar tunggal di kawasan ASEAN yang berlaku pada akhir tahun 2015.

Kerjasama dengan dua universitas ternama di Malaysia itu, meliputi bidang pertukaran dosen dan mahasiswa, pengembangan riset dan penelitian, termasuk di dalamnya kerjasama jurnal internasional.

MoU atau nota kesepahaman yang dilaksanakan di Malaysia pekan lalu itu, ditandatangani oleh masing-masing pimpinan, Dekan Fakultas Hukum Borobudur, Prof. Dr. Santiago, dan Dekan Fakultas Perundang-undangan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof. Dr. Rohimi Shapiee dan Dekan Fakultas Perundang-undangan Universitas Islam International Malaysia (UIIM) Prof. Dr. Hunud Abia Kadouf.

Menurut Santiago, Universitas Borobudur yang mempunyai program studi S1, S2 dan S3 bidang prodi hukum mempunyai standar di Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) minimal B. Sekor itu cukup baik yang sebentar lagi akan menjadi A sejalan dengan banyaknya kerjasama dengan universitas di luar negeri.

"Untuk meningkatkan sekor B menjadi A dari semua universitas, pihaknya terus menggandeng kerjasama riset dan penukaran dosen dan mahasiswa dengan pihak asing," katanya, seraya menambahkan, usai dari Malaysia, pihaknya akan melakukan MoU dengan dua univeritas di Filipina dan Australia.

Ia juga menambahkan, dengan adanya kenaikan standar atau akreditasi A, maka Univeritas Borobudur mutunya tentu tidak kalah dengan univeritas negeri, termasuk swasta di luar negeri.

Oleh karenanya, pihaknya akan terus memperbaiki rekrutmen dosen, perbaikan infrastruktur dan perpustakaan, termasuk di dalamnya laboratorium dan penerbitan jurnal internasional.

"Semua program itu dimaksudkan agar Universitas Borobudur dalam MEA nanti sudah berada di barisan terdepan," kata Santiago yang didampingi Mega Kartika, putri dari pendiri Borobudur.

Pewarta: Theo Yusuf

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015