Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tim petugas gabungan masih bersiaga untuk mengatasi dampak banjir bandang yang menewaskan dua orang warga Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa kedua jasad korban yang sebelumnya sempat dilaporkan hilang setelah kejadian, hari ini berhasil dievakuasi oleh tim petugas gabungan.
Kedua jasad korban yang diketahui berinisial Sulan Pulungan (60) dan Sudirman (55), warga Desa Siunjam Sipange, Kecamatan Sayur Matinggi itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing sebagaimana informasi yang dihimpun dari BPBD Tapanuli Selatan.Baca juga: 10.586 jiwa terdampak banjir di Kota Tebing Tinggi Sumut
Menurut Abdul, belum dapat mengetahui pasti berapa jumlah korban atas banjir bandang yang terjadi pada Sabtu pagi setelah sebelumnya hujan deras berdurasi panjang sejak Jumat (22/11) malam.
Namun, petugas gabungan yang terdiri atas BPBD, TNI, Polri, dan relawan kebencanaan di Kabupaten Tapanuli Selatan dipastikan bersiaga di lokasi bencana guna melakukan langkah-langkah penanggulangan.
Para petugas yang berjumlah puluhan orang tersebut melakukan pendataan jumlah warga terdampak dan mendirikan tenda pengungsian darurat yang tersebar di Desa Siunjam Sipange, Desa Huta Padang, dan Desa Hurase. Tiga desa terdampak berada dalam wilayah administratif Kecamatan Sayur Matinggi dan Kecamatan Batang Angkola.
"Mereka juga menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, dan perlengkapan kebutuhan pengungsian, dan pelayanan kesehatan menjadi salah satu fokus utama saat ini dan selanjutnya petugas di bawah koordinasi Pemerintah Tapanuli Selatan akan mengupayakan proses perbaikan infrastruktur vital, seperti akses jalan dan fasilitas umum.
Baca juga: Hujan ringan hingga deras diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024