Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan pelibatan SMK jurusan tata boga pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menunjang pembelajaran praktik dalam pendidikan para siswa.

Program tersebut akan membuat para siswa mengetahui parameter gizi makanan yang baik guna menunjang proses pendidikan yang dijalani.

"Jadi jurusan tata boga itu adalah proses edukasi bagi siswa untuk membuat makanan yang sesuai itu, yang bergizi," ujar Al Muktabar di Serang, Selasa.

Menurut dia, pelibatan siswa SMK pada program MBG tidak membebani para siswa. Selain itu ia menilai selama ini praktik siswa SMK jurusan tata boga terbatas, sehingga program tersebut akan berdampak luas untuk edukasi mereka secara langsung.

Baca juga: Pelibatan SMK Banten di Makan Bergizi Gratis disebut terobosan hebat

Al Muktabar mengatakan saat ini tujuh SMK negeri dengan jurusan tata boga sedang dipersiapkan untuk penerapan program MBG.

Pemerintah Provinsi Banten menargetkan program MBG untuk lebih dari 489.690 siswa di wilayahnya.

"Kita kurang lebih untuk negeri dan swasta itu di atas 450 ribu orang di SMA, SMK, dan SKh. Jadi itu yang menjadi target kinerja kita," ujarnya.

Selain itu, kerja sama dengan masyarakat dalam pengadaan MBG juga dapat menghidupkan tata kelola ekonomi di bidang pangan.

Baca juga: Program makan bergizi gratis upaya tekan stunting di Lebak

Sementara saat ini pihaknya menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan MBG yang direncanakan mulai awal Januari 2025.

Ia menegaskan Pemerintah Provinsi Banten menggunakan empat persen dari pendapatan asli daerah (PAD) 2025 untuk pelaksanaan MBG tahap I yang direncanakan pada Januari 2025. Nilainya sekitar kurang lebih Rp380 miliar.

PAD yang dimaksud tercakup dalam rancangan APBD 2025 dengan total pendapatan daerah pada posturnya senilai Rp10,991 triliun.

Baca juga: Penyedia jasa boga penyuplai menu MBG sudah penuhi standar

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024