Lebak (Antaranews Banten) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Banten, menjamin kekeringan yang terjadi saat ini tidak mempengaruhi terhadap produksi pangan.
"Kami menerima laporan produksi pangan hingga Juni 2018 sebanyak 116.365 ton setara beras dan surplus sembilan bulan," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Lebak, Minggu.
Kekeringan yang melanda 16 kecamatan di Kabupaten Lebak belum menjadikan ancaman produksi pangan.
Mereka petani di sejumlah daerah masih berlangsung panen dari tanam Mei 2018 sehingga kebutuhan pangan melimpah.
Pemerintah daerah juga menyalurkan pompanisasi guna membantu petani yang mengalami kesulitan air.
"Kami tahun ini menyalurkan lima pompa untuk menyelamatkan tanaman padi seluas 420 hektare," katanya.
Menurut dia, penyaluran bantuan pompa untuk membantu kelompok tani yang dilanda kekeringan sehingga produksi pangan tidak mengalami gangguan.
Penyaluran bantuan diprioritaskan lahan persawahan yang memiliki pasokan sumber air.
Diperkirakan kemarau berlangsung hingga pertengahan September mendatang.
"Kami akan mengoptimalkan bantuan pompanisasi agar petani melaksanakan gerakan tanam," katanya menjelaskan.
Sejumlah petani di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen di wilayah hingga akhir Agustus 2018 seluas 30 hektare.
"Kami memuji panen tahun ini cukup menguntungkan pendapatan petani karena bisa menghasilkan Rp25 juta per hektare dengan produksi 7-8 ton GKP per hektare," kata Rembang (55) seorang petani Desa Cempaka Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak.
Baca juga: 16 Kecamatan Di Lebak Alami Kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami menerima laporan produksi pangan hingga Juni 2018 sebanyak 116.365 ton setara beras dan surplus sembilan bulan," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Lebak, Minggu.
Kekeringan yang melanda 16 kecamatan di Kabupaten Lebak belum menjadikan ancaman produksi pangan.
Mereka petani di sejumlah daerah masih berlangsung panen dari tanam Mei 2018 sehingga kebutuhan pangan melimpah.
Pemerintah daerah juga menyalurkan pompanisasi guna membantu petani yang mengalami kesulitan air.
"Kami tahun ini menyalurkan lima pompa untuk menyelamatkan tanaman padi seluas 420 hektare," katanya.
Menurut dia, penyaluran bantuan pompa untuk membantu kelompok tani yang dilanda kekeringan sehingga produksi pangan tidak mengalami gangguan.
Penyaluran bantuan diprioritaskan lahan persawahan yang memiliki pasokan sumber air.
Diperkirakan kemarau berlangsung hingga pertengahan September mendatang.
"Kami akan mengoptimalkan bantuan pompanisasi agar petani melaksanakan gerakan tanam," katanya menjelaskan.
Sejumlah petani di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen di wilayah hingga akhir Agustus 2018 seluas 30 hektare.
"Kami memuji panen tahun ini cukup menguntungkan pendapatan petani karena bisa menghasilkan Rp25 juta per hektare dengan produksi 7-8 ton GKP per hektare," kata Rembang (55) seorang petani Desa Cempaka Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak.
Baca juga: 16 Kecamatan Di Lebak Alami Kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018