Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Banten mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing agar terhindari dari serangan penyakit.
 
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan hal itu di Serang, Selasa, saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024 yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang bersama beberapa pemangku kepentingan, meliputi perusahaan, rumah sakit swasta, klinik yang bermitra dengan Dinkes, organisasi profesi, dan kader posyandu.
 
"Pada momen ini tentunya kita sama-sama mengevaluasi diri kita sendiri, Pemda Kabupaten Serang, khususnya Dinas Kesehatan, yaitu dalam pelayanan terhadap masyarakat berkaitan dengan kesehatan masyarakat," ujarnya.
 
Berkaitan dengan kesehatan, katanya, maka pola hidup masyarakat sebagai hal penting.

Baca juga: RS Drajat Prawiranegara Serang terima penghargaan dari Menkes

Selain itu, katanya, masyarakat harus paham cara menjaga lingkungan agar tetap bersih, di antaranya mulai dari hal sederhana, seperti membuang sampah di tempatnya.
 
Ia juga memastikan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan terus ditingkatkan dan dibenahi dalam rangka peningkatan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
 
Menurut dia, pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat sejauh ini sudah cukup baik.

Berdasarkan beberapa indikator dan penilaian, katanya mencontohkan, angka harapan hidup di Kabupaten Serang dalam indeks pembangunan manusia (IPM) itu cukup baik.
 
"Kemudian kita memperoleh penghargaan dari pemerintah pusat, bagi kami ini merupakan bagian dari alat ukur bahwa kinerja kami ini sudah ada di trek yang benar," katanya.

Baca juga: Cegah penyakit, Dinkes Lebak minta warga budayakan PHBS
 
Kepala Dinkes Kabupaten Serang Rahmat Fitriadi mengatakan angka harapan hidup di daerah itu mencapai 70 persen.
 
"Seperti yang saya sampaikan, angka harapan hidup ini terkait dengan gaya hidup, perilaku hidup bersih dan sehat sebagai cerminan masyarakat terhadap kesehatannya," ujarnya.

Prevalensi balita stunting di Kabupaten Serang pada 2024, berdasarkan data e-PPGBM, turun menjadi 3,59 persen.
 
"Jadi kalau kita lihat anak-anak stunting di angka 3.000 dari 100 ribu yang kita ukur, alhamdulillah. Nah sekarang data dari e-PPGBM, nanti ada hasil data dari SSGI (Survei Status Gizi Balita Indonesia dan Survei Kesehatan Indonesia) Prevalensi Stunting di Kabupaten Serang," katanya.

Baca juga: Pemkot Serang gandeng 33 perusahaan gelar Job Fair 2024

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024