Lebak (Antaranews Banten) - Petani Kabupaten Lebak diimbau tidak tanam padi sehubungan memasuki musim kemarau yang menimbulkan areal persawahan dilanda kekeringan.
     
"Kami minta petani beralih menanam pertanian hortikultura dan tanaman sayuran dataran rendah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Selasa.
     
Diperkirakan kemarau itu berlangsung hingga September mendatang sehingga petani agar menunda menanam padi.
     
Penundaan tanam itu guna menghindari kerugian akibat kemarau tersebut.
     
Ia meminta petani memasuki musim kemarau agar beralih ke pertanian hortikultura dan sayuran dataran rendah karena tidak menggunakan pasokan air banyak. 
     
Pertanian hortikultura terbagi empat komoditi, yakni kelompok sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan biofarmaka.
     
Selain itu juga budidaya hortikultura dan sayuran cenderung menguntungkan dibandingkan tanaman pangan.
     
Produksi sayur dataran rendah diantaranya  ketimun,terung,paria dan kacang panjang.
     
"Saya kira produksi sayuran itu bisa memenuhi permintaan Pasar Rangkasbitung, Pasar Rau Serang dan Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang," katanya.
     
Menurut Dede, sebagian besar petani pada musim kemarau meninggalkan padi sawah karena mengalami kekeringan. 
     
Apalagi, lahan persawahan di Kabupaten Lebak merupakan sawah tadah hujan atau sawah geluduk.
     
Mereka petani dapat melaksanakan percepatan tanam jika memasuki musim hujan.
     
Sedangkan, jika musim kemarau panjang areal persawahan dibiarkan tanpa ditanami.
     
Bahkan,  petak-petak sawah terlihat tanahnya terbelah akibat kekeringan itu.
     
"Kami yakin tanaman hortikultura dan sayuran dataran rendah menguntungkan dan tidak berpengaruh cuaca kemarau," katanya menjelaskan.
     
Samin (55) petani Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengaku dirinya memilih menanam hortikultura karena memasuki musim kemarau sehingga tanaman padi terjadi kekeringan.
     
Pertanian tanaman hortikultura cukup menjanjikan pendapatan ekonomi petani karena permintaan pasar cukup tinggi. 
     
"Kami sudah biasa jika kemarau beralih ke tanaman sayuran dan hortikultura," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018