Lebak (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak,Provinsi Banten mengapresiasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu menyerap tenaga kerja lokal.
     
"Penyerapan tenaga kerja itu tentu dapat mengendalikan urbanisasi ke luar daerah," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Babay Imroni di Lebak, Sabtu. 
     
Pemerintah daerah setiap tahunnya melakukan intervensi terhadap pelaku UMKM dengan menyalurkan bantuan peralatan produksi juga memberikan pelatihan, pembinaan dan peningkatan kualitas.
     
Saat ini, jumlah UMKM di Kabupaten Lebak tercatat 50.149 unit usaha dan jika dikalkulasikan rata-rata tiga orang per unit maka menyerap 150.000 tenaga kerja lokal.
     
"Kami berharap pelaku UMKM tumbuh dan berkembang," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, pemerintah daerah juga membangun "Plaza Komoditas" untuk menampung pemasaran produk UMKM.
     
Plaza komoditas itu diintegrasikan di lokasi-lokasi wisata juga pusat keramaian. 
     
Kehadiran plaza itu agar produk UMKM diminati pasar sehingga menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
     
Kebanyakan produk UMKM itu aneka makanan olahan, seperti sale pisang, abon ikan, keripik, emping, kopi Badui, gula semut dan lainnya.
     
Semua produk UMKM itu menggunakan bahan baku lokal dari hasil komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan.
     
"Kami terus meningkat kualitas produk UMKM agar menembus pasar domestik dan mancanegara," katanya.
     
Jubaedah (50) pelaku UMKM warga Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mengatakan dirinya memproduksi abon ikan dan menembus pasar Carrefour  di Jakarta, Tangerang, Bogor dan Bekasi.
     
Produksi abon ikan itu memiliki kualitas karena tanpa menggunakan pengawet.
     
Selain itu juga rasanya renyah, gurih, nikmat juga kandungan proteinnya cukup tinggi.
     
"Kami memproduksi usaha ini bisa menyerap sembilan tenaga kerja," katanya.

Baca juga: Bupati Lebak Ajak ASN Beli Produk Lokal
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018