Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten menyiapkan tim teknis untuk terjun langsung ke lapangan meneliti penyebab terjadinya bencana tanah longsor yang memutuskan jalan desa di daerah tersebut.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang Hendri Gunawan di Tangerang, Rabu, menyampaikan bahwa langkah awal untuk melakukan penelitian tersebut dilakukan pengecekan langsung kondisi lokasi yang terdampak bencana tanah longsor.
"Kami akan mendatangkan tim ahli dari ITB untuk melakukan penelitian, kita juga akan ada penanganan darurat terlebih dahulu biar tidak terjadi longsor lagi," katanya.
Baca juga: Hujan deras, jalan penghubung desa di Tangerang putus
Ia mengungkapkan upaya penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab dan kondisi tanah di daerah itu, karena selama ini sering terjadi longsor saat musim hujan, bahkan saat ini masih terjadi pergerakan tanah.
"Itu nanti ahli yang bisa menyimpulkan, yang jelas nanti kita koordinasi ke balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), karena ini juga kewenangan mereka terkait sungai," paparnya.
Dia menyampaikan dari hasil peninjauan di lapangan ada kerusakan akibat bencana tanah longsor, yakni infrastruktur jalan, rumah dan fasilitas masyarakat sekitar.
Pemerintah, lanjut dia, akan segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat longsor melalui usulan musyawarah rencana pembangunan.
"Yang jelas besok kemungkinan ahli dari ITB akan cek lagi untuk menjaga supaya jangan sampai ada longsor susulan," ucapnya.
Baca juga: Akses jalan desa di Tangerang dialihkan karena longsor
Hendri menambahkan terkait pembangunan kawasan perumahan yang dilakukan pihak pengembang di titik lokasi bencana longsor itu sudah dilakukan sebelum terjadi peristiwa, dimana pihaknya mengklaim jika pengembang sudah melakukan pengujian analisa dampak lingkungan atau Amdal dengan sesuai aturan.
"Ini sudah, cuma memang ini jarak dari sungai ke perumahan udah aman, dari posisi Amdal aman, makanya besok ahli akan kaji dulu ini kira-kira penanganan solusi sementara seperti apa," kata dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, melaporkan bahwa kondisi Jalan Rancahaur, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, terputus akibat hujan deras yang menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
"Kejadian kemarin, Selasa (5/11) sekitar pukul 16.50 WIB, hujan turun cukup deras yang mengakibatkan terjadinya pergerakan tanah hingga terjadi longsor," kata Kepala Bidang Penanganan Kebakaran pada Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Agun Guntara.
Pada kejadian bencana alam ini tidak ada korban jiwa baik itu luka maupun meninggal. "Sampai saat ini belum ada laporan untuk korban jiwa," ucap dia.
Baca juga: BMKG ingatkan mayoritas wilayah Tangerang berpotensi bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang Hendri Gunawan di Tangerang, Rabu, menyampaikan bahwa langkah awal untuk melakukan penelitian tersebut dilakukan pengecekan langsung kondisi lokasi yang terdampak bencana tanah longsor.
"Kami akan mendatangkan tim ahli dari ITB untuk melakukan penelitian, kita juga akan ada penanganan darurat terlebih dahulu biar tidak terjadi longsor lagi," katanya.
Baca juga: Hujan deras, jalan penghubung desa di Tangerang putus
Ia mengungkapkan upaya penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab dan kondisi tanah di daerah itu, karena selama ini sering terjadi longsor saat musim hujan, bahkan saat ini masih terjadi pergerakan tanah.
"Itu nanti ahli yang bisa menyimpulkan, yang jelas nanti kita koordinasi ke balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), karena ini juga kewenangan mereka terkait sungai," paparnya.
Dia menyampaikan dari hasil peninjauan di lapangan ada kerusakan akibat bencana tanah longsor, yakni infrastruktur jalan, rumah dan fasilitas masyarakat sekitar.
Pemerintah, lanjut dia, akan segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat longsor melalui usulan musyawarah rencana pembangunan.
"Yang jelas besok kemungkinan ahli dari ITB akan cek lagi untuk menjaga supaya jangan sampai ada longsor susulan," ucapnya.
Baca juga: Akses jalan desa di Tangerang dialihkan karena longsor
Hendri menambahkan terkait pembangunan kawasan perumahan yang dilakukan pihak pengembang di titik lokasi bencana longsor itu sudah dilakukan sebelum terjadi peristiwa, dimana pihaknya mengklaim jika pengembang sudah melakukan pengujian analisa dampak lingkungan atau Amdal dengan sesuai aturan.
"Ini sudah, cuma memang ini jarak dari sungai ke perumahan udah aman, dari posisi Amdal aman, makanya besok ahli akan kaji dulu ini kira-kira penanganan solusi sementara seperti apa," kata dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, melaporkan bahwa kondisi Jalan Rancahaur, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, terputus akibat hujan deras yang menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
"Kejadian kemarin, Selasa (5/11) sekitar pukul 16.50 WIB, hujan turun cukup deras yang mengakibatkan terjadinya pergerakan tanah hingga terjadi longsor," kata Kepala Bidang Penanganan Kebakaran pada Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Agun Guntara.
Pada kejadian bencana alam ini tidak ada korban jiwa baik itu luka maupun meninggal. "Sampai saat ini belum ada laporan untuk korban jiwa," ucap dia.
Baca juga: BMKG ingatkan mayoritas wilayah Tangerang berpotensi bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024