Lebak (Antaranews Banten) - Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Lebak, Banten, relatif stabil dan tidak terpengaruh adanya penguatan nilai rupiah mencapai Rp14.000 per dolar.
"Kami menerima laporan pelaku IKM stabil," kata Kepala Seksi Aneka Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Sutisna di Lebak, Sabtu.
Pemerintah daerah terus mendorong pelaku IKM berkembang karena menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Saat ini, jumlah pelaku IKM tercatat 15.740 unit usaha dan menyerap lapangan pekerjaan sekitar 31.000 orang.
Namun, kebanyakan pelaku usaha itu bergerak bidang industri makanan di antaranya kerupuk udang, keripik singkong, keripik pisang, kerupuk emping, minuman jahe, abon ikan, gula aren,gula semut dan lainnya.
"Kami mengapresiasi industri makanan sudah menembus pasar supermarket," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah juga memfasilitasi pelaku IKM untuk mendapatkan penguatan modal dari perbankan maupun lembaga keuangan dan peduli BUMN.
Selain itu juga menyalurkan bantuan peralatan produksi hingga mengikuti seminar maupun bimbingan teknis produk aneka industri makanan.
"Kami minta pelaku IKM menjadikan andalan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Menyinggung menguatnya nilai rupiah terhadap dolar,kata Sutisna, hingga kini pelaku IKM relatif stabil karena mereka kebanyakan bergerak pada industri makanan.
"Saya kira industri makanan berkembang dan tidak terjadi inflansi,meski terjadi penguatan nilai rupiah terhadap dolar karena bahan bakunya lokal itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Disperindag Lebak Apreasiasi Produk IKM Tembus Ekspor
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami menerima laporan pelaku IKM stabil," kata Kepala Seksi Aneka Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Sutisna di Lebak, Sabtu.
Pemerintah daerah terus mendorong pelaku IKM berkembang karena menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Saat ini, jumlah pelaku IKM tercatat 15.740 unit usaha dan menyerap lapangan pekerjaan sekitar 31.000 orang.
Namun, kebanyakan pelaku usaha itu bergerak bidang industri makanan di antaranya kerupuk udang, keripik singkong, keripik pisang, kerupuk emping, minuman jahe, abon ikan, gula aren,gula semut dan lainnya.
"Kami mengapresiasi industri makanan sudah menembus pasar supermarket," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah juga memfasilitasi pelaku IKM untuk mendapatkan penguatan modal dari perbankan maupun lembaga keuangan dan peduli BUMN.
Selain itu juga menyalurkan bantuan peralatan produksi hingga mengikuti seminar maupun bimbingan teknis produk aneka industri makanan.
"Kami minta pelaku IKM menjadikan andalan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Menyinggung menguatnya nilai rupiah terhadap dolar,kata Sutisna, hingga kini pelaku IKM relatif stabil karena mereka kebanyakan bergerak pada industri makanan.
"Saya kira industri makanan berkembang dan tidak terjadi inflansi,meski terjadi penguatan nilai rupiah terhadap dolar karena bahan bakunya lokal itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Disperindag Lebak Apreasiasi Produk IKM Tembus Ekspor
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018