Produksi dompet di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menembus pasar Jakarta sehingga menyerap lapangan pekerjaan masyarakat di daerah itu.
 
"Kita menyerap tenaga kerja sampai 12 orang dengan sistem borongan," kata Yahya (55) seorang pelaku UMKM kerajinan dompet di Kampung Bangkalok Kabupaten Lebak, Banten, Senin.
 
Produksi dompet aneka motif dan warna menggunakan bahan baku tenun khas masyarakat Badui, sehingga diminati konsumen.
 
Selama ini, permintaan pasar Jakarta relatif normal dan dijual rata-rata Rp480 ribu per lusin atau 12 unit dompet.
 
"Kami bisa menjual 50 lusin dengan pendapatan Rp24 juta per pekan," katanya.

Baca juga: Pelaku UMKM dompet di Lebak butuh "Bapak Angkat"
 
Menurut dia, produksi dompet miliknya itu sudah berlangsung sekitar 15 tahun, sehingga dapat menyerap lapangan pekerjaan.

Para pekerja bisa menerima pendapatan bersih Rp600 ribu per pekan.
 
Selain itu, pihaknya memasarkan produksi dompet ke kawasan wisatawan seba budaya Badui.
 
"Kami berharap usaha kerajinan dompet tetap bisa menguntungkan," katanya.
 
Begitu juga pelaku UMKM kerajinan dompet lainnya, Rahmat (55) yang mengaku hingga kini pemasaran berjalan normal untuk permintaan konsumen dari Jakarta sekitar 50 lusin per peka. Saat ini, harga pasaran dijual rata-rata Rp480 ribu per lusin.

Baca juga: Pelaku UMKM dompet tenun Badui kewalahan layani pelanggan
 
Produksi dompet itu khusus untuk perempuan dengan motif dan warna kain tenun Badui dan kebanyakan permintaan dompet itu pelanggan pedagang eceran di Pasar Senen dan Mangga Dua Jakarta.
 
"Kami hanya melayani pelanggan tetap sejak 17 tahun hingga kini masih bertahan," katanya menjelaskan.
 
Santa (45) seorang pedagang dompet tenun Badui mengatakan pihaknya menjual dompet tenun Badui yang pembelinya dari wisatawan seba budaya Badui.
 
Keunggulan dompet tenun itu, selain motif warnanya cukup indah dan bagus juga bahannya sangat lembut dan tidak kasar.
 
"Kami menjual eceran dengan harga Rp100 ribu per satuan dan bisa menghasilkan Rp1 juta per pekan," katanya.

Baca juga: Masyarakat Margasari ikuti pelatihan buat kue berbahan cokelat
 
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Lebak, Imam Suangsa mengatakan, pemerintah daerah kini membantu pemasaran produksi dompet khas Badui melalui pameran yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten, Kabupaten Lebak hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
 
Selain itu juga pihaknya menargetkan semua pelaku UMKM wajib masuk ekosistem digital.
 
"Kami komitmen untuk membantu pemasaran dan promosi kerajinan dompet khas Badui karena menyumbangkan ekonomi masyarakat," katanya.

Baca juga: Peternak jangkrik di Lebak kewalahan layani permintaan

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024