Kelompok tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Banten menyumbangkan produksi pangan dengan luas tanam 80 hektare.
 
"Kita terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) petani agar produksi pangan meningkat," kata Ketua Kelompok Tani (Koptan) Kabupaten Lebak Ruhiana di Lebak, Minggu.
 
Produksi pangan di sini setiap musim panen rata-rata lima ton dengan luas tanam 80 hektare sehingga menyumbangkan produksi gabah 400 ton.
 
Produksi 400 ton gabah itu jika dikonversikan beras hingga menjadi sebanyak 200 ton dan bila harga beras di tingkat petani Rp12 ribu/kilogram maka perputaran uang Rp2,4 miliar per musim panen.

Baca juga: Pemkab Lebak apresiasi warga adat kasepuhan mampu penuhi pangan keluarga
 
Selama ini, pertanian padi sawah menjadi andalan masyarakat Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak.
 
Karena itu, pihaknya mengoptimalkan SDM petani yang melibatkan Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak, karena menyumbangkan produksi pangan dan ekonomi di daerah itu.
 
Mereka petani dilatih bagaimana cara tanam yang baik tanpa terserang hama maupun penyakit hama maupun organisme penyakit tanaman.
 
Koptan Sukabungah yang anggotanya 150 petani diberikan SDM untuk peningkatan produksi pangan di antaranya setiap tanam menggunakan benih unggul dengan masa panen 90 hari setelah tanam.
 
Penanaman padi dengan sistem legowo dan jarak tanam sistem 2 : 1 sentimeter untuk memudahkan pencegahan pemberantasan hama penyakit tanaman.

Baca juga: Polres Lebak tangkap pelaku demo yang sebabkan Satpol PP meninggal
 
Dengan sistem 2 : 1 sentimeter itu maka petani lebih mudah melakukan penyemprotan pestisida mulai dari batang tanaman padi yang bawah dan atas bagian daun.
 
Selain itu juga petani dapat memanfaatkan pompa air untuk menyedot air permukaan Sungai Ciujung, sehingga terpenuhi ketersediaan pasokan air.
 
Sebab, pertanian di wilayahnya itu masih mengandalkan curah hujan, karena masuk kategori sawah tadah hujan.
 
Namun, adanya bantuan pompa air itu sehingga dapat menyedot air permukaan Sungai Ciujung, sehingga bisa tanam tiga kali dari sebelumnya dua kali tanam dalam setahun.
 
"Kami terus meningkatkan SDM petani agar produksi pangan bisa memenuhi permintaan pasar," kata Ruhiana.
 
Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Benu Dwiyana mengatakan, selama ini ketersediaan pangan masyarakat terpenuhi dari hasil petani yang memanen padi dari Agustus - Oktober 2024.
 
Bahkan, produksi beras lokal dari berbagai daerah di Kabupaten Lebak dipasok ke pasar melimpah.
 
"Kita optimistis persediaan beras lokal, termasuk bantuan program pangan yang digulirkan Badan Pangan Nasional untuk keluarga penerima manfaat (KPM) hingga akhir tahun terpenuhi," katanya.

Baca juga: Seorang warga Badui dilaporkan meninggal dunia akibat Tuberkulosis

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024