Bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany menggagas program Banten Cerdas pada bidang pendidikan. Program ini tidak hanya berkonsep sekolah gratis, tetapi juga strategi mewujudkan pendidikan untuk semua warga Banten yang lebih efektif.

Gagasan tersebut disampaikan Airin saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar di Universitas Muhammadiyah Tangerang, di Tangerang, Senin. 

 "Kami  merencanakan 12 program prioritas untuk pembangunan Banten. Di bidang pendidikan, Kami memiliki strategi  menciptakan pendidikan berkeadilan yang  lebih menjamin pemerataan akses  pendidikan bagi seluruh  masyarakat Banten dengan kualitas yang lebih baik.  Tak hanya  soal konsep pendidikan gratis, juga isu tenaga pendidik serta infrastruktur pendidikan lainnya." kata Airin dalam pemaparannya. 

Baca juga: Didukung komunitas otomotif, Airin sinergikan pengembangan wisata

Airin menyampaikan sejumlah data yang menjadi tantangan bidang pendidikan di Banten. Rata-rata lama sekolah mencapai 9,15 tahun, di atas nasional 8,77 tahun. Namun, menurutnya, kesenjangan antar daerah terlalu tinggi. 

"Rata-rata lama sekolah terendah di Kabupaten Lebak 6,6 tahun. Sementara tertinggi di Kota Tangerang Selatan 11,85 tahun. Ini  menjadi perhatian  Kami dan tentu seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Banten." ungkap Airin.

Melalui program Banten Cerdas, Airin bersama bakal calon gubernur Ade Sumardi mendorong pemerataan pendidikan. 

"Sekolah sudah gratis melalui program Bantuan Operasional Sekolah, maka tugas kita depan, berikan beasiswa untuk menunjang kebutuhan para siswa," ujar Airin. 

Baca juga: Dua bakal pasangan calon Pilgub Banten penuhi syarat administrasi

Lebih lanjut Airin memaparkan, masalah Banten bagian selatan, terutama Lebak dan Pandeglang adalah angka putus sekolah. Maka ke depan, butuh beasiswa untuk menunjang operasional siswa. Sementara di bagian utara, Tangerang raya, daya tampung di sekolah negeri masih terbatas.

Airin mengungkapkan, pada tingkat SMP-SMA kesenjangan daya tertampung mencapai 57.830 siswa. 

"Ada persoalan zonasi. Selain penambahan unit dan ruang kelas, kita buat skema beasiswa untuk siswa yang sekolah di swasta. Kita pastikan semua bisa sekolah tanpa terbebani biaya," kata Airin.

Airin juga menaruh perhatian pada persoalan guru. Dari data yang dihimpun, ada 33 persen guru belum tersertifikasi. Kemudian 2,63 persen guru belum menempuh sarjana. 

"Kita tingkatkan kualitasnya guru, melalui pelatihan dan lainnya. Kita juga sediakan beasiswa perguruan tinggi, prioritas untuk guru. Namun bisa untuk siswa-siswa berprestasi yang ingin menempuh pendidikan tinggi," katanya.

Baca juga: Airin-Ade siap bangun jalan poros desa dan wisata Banten Selatan

Pewarta: Mulyana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024