Pandeglang (Antara News Banten) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengapresiasi tokoh pendiri Mathla'ul Anwar KH Mas Abdurrahman sebagai tokoh pendidikan yang membawa manfaat bagi perjuangan Islam dan kemerdekaan.
     
"Kami mengetahui tokoh itu dari buku yang diterima dari Ketua Mathla'ul Anwar KH Sadeli Karim," kata Puan saat mengunjungi Pendidikan Mathla'ul Anwar di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Minggu.
     
Meski buku pendiri Mathla'ul Anwar itu belum dibaca, namun KH Mas Abdurrahman salah satu tokoh yang membawa hal-hal yang manfaat dan bukan saja memperjuangkan Islam dan kemerdekaan.
     
Namun, pendidikan yang dikembangkan itu sangat kuat berdampak terhadap sosial yang bermakna Islam moderat dan toleran.
     
Karena itu, pihaknya merasa bangga terhadap pendiri tokoh pendidikan Mathla'ul Anwar tersebut.
     
"Pendidikan Mathla'ul Anwar tentu sangat membanggakan karena mengembangkan pendidikan Islam moderat dan toleran," katanya menjelaskan.
     
Puan juga memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa SD, SMP dan SMA/SMK sebanyak 312 siswa.
     
Bantuan KIP itu berupa uang dengan nilai untuk pendidikan SD sebesar Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu, SMA/SMK Rp1 juta dan Paket A serta C Rp1 juta per tahun.
     
Penyaluran bantuan KIP itu totalnya sebanyak 312 siswa.
     
Sedangkan, Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 100 orang dengan menerima bantuan Rp3,890 juta per tahun.
     
"Kami minta dana bantuan itu dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan bukan untuk kebutuhan konsumtif," kata Puan.
     
Dalam kunjungan itu juga didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Wakil Komjen  Sjafruddin.
     
Ketua Mathla'ul Anwar KH Sadeli Karim mengatakan selama ini pendidikan Mathla'ul Anwar berkembang di berbagai daerah di Tanah Air.
     
Perkembangan kemajuan pendidikan Mathla'ul Anwar itu tidak lepas perhatian pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
     
Saat ini, pendidikan Mathla'ul Anwar terdapat jenjang SD,SMP dan MA hingga perguruan tinggi.
     
Meski perguruan tinggi itu berada di kampung, tetapi jumlah mahasiswa mencapai 7.000 orang.
     
"Kami berharap pemerintah terus memperhatikan pendidikan," katanya.

Baca juga: Puan: Pendidikan Akan Diselaraskan Dengan Kebutuhan Industri

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018