Lebak (Antara News Banten) - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan persedian beras melimpah menjelang Ramadhan karena terhitung Januari-Maret 2018 produksi beras mencapai 190.000 ton.
     
"Produksi beras lokal melimpah dan memenuhi pasar tradisional juga dipasok ke luar daerah," kata Dede Supriatna di Lebak, Rabu.
     
Selama ini, produksi dan produktivitas pangan cukup bagus dan relatif kecil terserang hama maupun penyakit tanaman.
     
Produktivitas pada panen selama tiga bulan itu rata-rata 7,5 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare.
     
Bahkan, produksi beras hingga mencapai 190.000 ton sehingga persedian pangan surplus dan melimpah.
     
"Kami menjamin persedian beras mencukupi menjelang Ramadhan hingga awal tahun 2019," katanya menjelaskan.
     
Menurut Dede, pihaknya sudah melakukan pemantauan ke sejumlah kelompok tani juga penggilingan pabrik beras di Kabupaten Lebak.
     
Pihaknya mengapresiasi kelompok tani pada panen Januari-Maret 2018 hingga mampu memproduksi beras sekitar 100 ton per bulan.
     
Bahkan, produksi beras itu dipasok ke sejumlah pasar lokal dan Jakarta.
     
Selain itu juga harga beras di pasaran terjadi penurunan karena melimpahnya beras tersebut.
     
"Kami yakin harga beras pada Ramadhan hingga Idul Fitri relatif stabil dan tidak terjadi kenaikkan karena persedian melimpah," ujarnya menjelaskan.
     
Ketua Kelompok Tani Desa Citeras Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Arsyad (45) mengaku panen padi di wilayahnya itu mampu memproduksi beras sekitar 100-200 ton per bulan.
     
Saat ini, panen padi masih berlanjut hingga Juli mendatang.
     
Mereka petani binaanya itu mampu memasok beras ke Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang.
     
"Kami panen padi tahun ini sangat bagus karena menyumbangkan produksi pangan melimpah dibandingkan tahun 2017 terserang hama wereng batang coklat hingga produksi pangan menurun," katanya.
     
Sementara itu, Majen (45), warga Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak mengatakan tanaman padi pada musim panen Januari-Maret 2018 tanpa serangan hama maupun penyakit tanaman yang bisa menyebabkan petani gagal panen.
     
Bahkan, produksi GKP mencapai tujuh sampai sembilan ton per hektare.
     
Sedangkan, panen tahun 2017 lalu di antaranya sebagian besar petani gagal panen akibat serangan hama wereng batang cokelat (WBC) yang menimbulkan tanaman padi mati.
     
"Kami merasa bersyukur panen padi itu cukup bagus, sehingga ketersediaan beras melimpah," katanya menjelaskan.

Baca juga: Pemkab Lebak Tampung Beras Toko Tani Indonesia

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018