Pembangunan teknologi Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) di TPA Rawa Kucing Neglasari Kota Tangerang Provinsi Banten sudah mulai dilakukan oleh PT Oligo Infra Swarna Nusantara (Oligo), berupa penataan gunungan sampah.

Direktur Utama PT Oligo Infra Swarna Nusantara Agung Dipo dalam keterangannya di Tangerang Selasa mengatakan, pembangunan teknologi PSEL itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya.

"Jadi, pelaksanaan pembangunan tahap awal ini sudah melalui proses mekanisme yang ada dari kontrak dengan Pemkot Tangerang, serta perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup," kata Agung.

Ia berharap proses pembangunan tahap awal ini berjalan dengan lancar dan penanganan sampah yang dilakukan Pemkot Tangerang bisa lebih efektif.

"Di mana-mana sudah krisis sampah, kita berharap bisa membantu mengatasi persoalan sampah di Kota Tangerang,” kata Agung Dipo

Baca juga: KLHK diharap terbitkan amdal PSEL di TPA Rawakucing

Jumlah sampah yang masuk ke TPA Rawa kucing per harinya bisa mencapai 1.800 hingga 1.900 ton. Saat ini sampah hanya ditumpuk dan kini sudah menjadi gunung sampah.

Tetapi dengan adanya teknologi PSEL maka sampah diolah menjadi bahan bakar untuk menggerakkan generator yang menghasilkan listrik.

Direktur PT Oligo Infrastruktur Indonesia Bobby Ronning menambahkan, pembuatan tempat pembakaran sampah berteknologi ramah lingkungan dilakukan di wilayah Kecamatan Jatiuwung tahun 2026.

Pembangunan tempat pengolahan sampah ramah lingkungan ini ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai proyek strategis nasional (PSN). Untuk tahap awal, pihaknya melakukan penataan sampah di lokasi TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari.

"Kerja sama ini memang untuk membantu pemerintah kota mengatasi persoalan sampah yang kita hari terus bertambah. Makanya, kami akan mengkonversikan ke tenaga listrik," katanya.

Baca juga: Kurangi penumpukan sampah di TPA, masyarakat diajak kelola mandiri

Ia menambahkan, pembangunan teknologi PSEL merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang membutuhkan perhatian serius. Meski demikian, dia berharap proyek PSEL ini dapat dijalankan dalam waktu dekat.

"Semakin cepat semakin baik, karena memang sudah mendesak. Proyek ini kan bukan proyek sembarangan, karena proyek ini kan proyek pertama. Kita lihat mencari-cari keadaan, bagaimana keadaannya seperti ini, berarti kan lebih cepat lebih baik," katanya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dadang Basuki mengatakan, produksi sampah di Kota Tangerang mencapai 1.500 sampai 1.800 ton per hari.

"Per hari produksi itu 1.500 sampai 1.800 ton. Dan kondisi TPA ini hampir over kapasitas. Makanya ini kegiatan yang kita tunggu-tunggu untuk penataan," katanya.

Dadang berharap, pengoperasian fasilitas pengolahan sampah terpadu ramah lingkungan yang akan dilakukan oleh PT Oligo itu dapat dilakukan dalam waktu dekat.

"Dengan menggunakan sistem teknologi Pengolahan Sampah Energi Listrik -PSEL- di Kota Tangerang tentunya akan menjadi solusi dalam mengatasi persampahan dengan keterbatasan lahan TPA Rawa Kucing yang memiliki luas 34 hektare," kata Dadang.

Baca juga: DLH diinstruksikan percepat pembongkaran sampah untuk kurangi antrean truk

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024