PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali mantapkan dukungan pada pertumbuhan sektor agrikultur melalui program bertajuk 'Merdeka dengan "Electrifying Agriculture" pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Anthurium di Pondok Arum, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Di kawasan Anthurium tersebut listrik PLN digunakan untuk beragam aktivitas "smart farming" serta penunjang pertanian seperti menyalakan mesin penyiraman tanaman otomatis, pompa air, hingga penunjang peralatan elektronik lainnya.
Kegiatan yang dihadiri oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikokol, Badruz Zaman, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, drh. Ibnu Ariefyanto, Lurah Kelurahan Nambo Jaya, Hadi Dharnamawan, Ketua KWT Anthurium Yuliana Dharmawan, serta perwakilan Srikandi (pegawai perempuan) PLN mendapatkan antusias tinggi warga sekitar.
Baca juga: PLN operasikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW
drh. Ibnu Ariefyanto menyatakan dukungannya sekaligus mengapresiasi program "Electrifying Agriculture" PLN dalam mendorong sektor agrikultur khususnya di Kota Tangerang.
“Kami berharap program ini terus meluas, sehingga semakin banyak pelaku usaha pertanian yang merasakan manfaat program ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Semoga perkembangan KWT ini dapat menginspirasi KWT lainnya untuk terus bergerak dan produktif,” terang Ibnu.
Melalui program "Electrifying Agriculture" KWT Anthurium betul-betul merasakan manfaat dari inovasi teknologi berbasis listrik ini. Dengan metode "smart farming" yang digunakan, membuat omzet meningkat sebesar 40% dari sebelumnya rata-rata Rp. 850 ribu menjadi Rp. 1,2 juta setiap bulannya.
Ketua KWT Anthurium, Yuliana Darmawan menyambut baik program " Electrifying Agriculture" dimana ia dengan lugas menceritakan pengalamannya saat menggunakan pelayanan PLN.
“Alhamdulillah proses pasang baru kami berjalan lancar dan cepat, dimana pihak PLN sangat komunikatif. Sangat puas sekali dan kami bisa langsung merasakan keuntungannya dimana dengan ini semakin efisien karena tidak lagi bergantung dengan mesin diesel. PLN juga memperkenalkan PLN Mobile, dimana ini sangat membantu urusan kelistrikan kami” kata Yuliana.
Baca juga: PLN sosialisasikan "Renewable Energy Certificate" pada pelaku usaha
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa hasil panen Anthurium Farm naik 47 persen persen dari sebelumnya rata-rata 17 kilogram (kg) menjadi 25 kg perbulan setelah menggunakan DFT (Deep Flow Technique) yang ditunjang listrik PLN.
“Sebelum menggunakan Sistem DFT (Deep Flow Technique), kebun kami menggunakan teknik konvensional, butuh waktu rata-rata enam minggu untuk usia panen sayur, setelah menggunakan listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam instalasi hidroponik umur panen kebun kami dapat lebih cepat,” pungkasnya sumringah.
General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin mengajak para pelaku usaha sektor pertanian untuk memanfaatkan program "Electrifying Agriculture" PLN ini.
"Program "Electrifying Agriculture" ini merupakan salah satu inovasi PLN dengan pemanfaatan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Untuk para pelaku sektor pertanian, silahkan memanfaatkan program ini. Kami dari PLN akan sigap memberikan pelayanan terbaik," tutup Andy.
Baca juga: PLN dan Pemprov Banten gelar lomba masak pakai kompor Induksi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Di kawasan Anthurium tersebut listrik PLN digunakan untuk beragam aktivitas "smart farming" serta penunjang pertanian seperti menyalakan mesin penyiraman tanaman otomatis, pompa air, hingga penunjang peralatan elektronik lainnya.
Kegiatan yang dihadiri oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikokol, Badruz Zaman, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, drh. Ibnu Ariefyanto, Lurah Kelurahan Nambo Jaya, Hadi Dharnamawan, Ketua KWT Anthurium Yuliana Dharmawan, serta perwakilan Srikandi (pegawai perempuan) PLN mendapatkan antusias tinggi warga sekitar.
Baca juga: PLN operasikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW
drh. Ibnu Ariefyanto menyatakan dukungannya sekaligus mengapresiasi program "Electrifying Agriculture" PLN dalam mendorong sektor agrikultur khususnya di Kota Tangerang.
“Kami berharap program ini terus meluas, sehingga semakin banyak pelaku usaha pertanian yang merasakan manfaat program ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Semoga perkembangan KWT ini dapat menginspirasi KWT lainnya untuk terus bergerak dan produktif,” terang Ibnu.
Melalui program "Electrifying Agriculture" KWT Anthurium betul-betul merasakan manfaat dari inovasi teknologi berbasis listrik ini. Dengan metode "smart farming" yang digunakan, membuat omzet meningkat sebesar 40% dari sebelumnya rata-rata Rp. 850 ribu menjadi Rp. 1,2 juta setiap bulannya.
Ketua KWT Anthurium, Yuliana Darmawan menyambut baik program " Electrifying Agriculture" dimana ia dengan lugas menceritakan pengalamannya saat menggunakan pelayanan PLN.
“Alhamdulillah proses pasang baru kami berjalan lancar dan cepat, dimana pihak PLN sangat komunikatif. Sangat puas sekali dan kami bisa langsung merasakan keuntungannya dimana dengan ini semakin efisien karena tidak lagi bergantung dengan mesin diesel. PLN juga memperkenalkan PLN Mobile, dimana ini sangat membantu urusan kelistrikan kami” kata Yuliana.
Baca juga: PLN sosialisasikan "Renewable Energy Certificate" pada pelaku usaha
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa hasil panen Anthurium Farm naik 47 persen persen dari sebelumnya rata-rata 17 kilogram (kg) menjadi 25 kg perbulan setelah menggunakan DFT (Deep Flow Technique) yang ditunjang listrik PLN.
“Sebelum menggunakan Sistem DFT (Deep Flow Technique), kebun kami menggunakan teknik konvensional, butuh waktu rata-rata enam minggu untuk usia panen sayur, setelah menggunakan listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam instalasi hidroponik umur panen kebun kami dapat lebih cepat,” pungkasnya sumringah.
General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin mengajak para pelaku usaha sektor pertanian untuk memanfaatkan program "Electrifying Agriculture" PLN ini.
"Program "Electrifying Agriculture" ini merupakan salah satu inovasi PLN dengan pemanfaatan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Untuk para pelaku sektor pertanian, silahkan memanfaatkan program ini. Kami dari PLN akan sigap memberikan pelayanan terbaik," tutup Andy.
Baca juga: PLN dan Pemprov Banten gelar lomba masak pakai kompor Induksi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024