Serang (Antara News Banten) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Banten meminta Bank Banten sebagai bank milik pemerintah daerah Provinsi Banten meningkatkan perhatiannya untuk membantu permodalan UMKM dan pengusaha lokal di Banten.

"Saya secara pribadi tidak ada kepentingan karena tidak mengajukan kredit ke Bank Banten. Tapi saya banyak mendapatkan keluhan dari para pengusaha kesulitan mendapatkan kredit dari Bank Banten," kata Wakil Ketua Bidang Organisasi Kadin Banten Agus R Wisas di Serang, Senin.

Ia mengatakan, lahirnya bank Banten dua tahun lalu didasari dengan semangat untuk membantu para pengusaha besar maupun kecil (UMKM) demi kemajuan perekonomian di Banten. Namun selama ini keberadaan bank Banten belum sepenuhnya dirasakan oleh para pengusaha dan juga UMKM di Banten.

"Berdasarkan analisis yang kita miliki, skema kredit yang diberikan lebih besar bagi pengusaha di luar Banten seperti di Sulawesi, di Sumatera Utara, pengusaha Bantennya sendiri begitu sulit untuk mendapatkan kredit," kata Agus.

Oleh karena itu, ia meminta kepada Bank Banten untuk lebih meningkatkan perhatian bagi para pengusaha besar maupun kecil di Banten, untuk kemudahan mendapatkan kredit permodalan, termasuk perhatian pada UMKM sesuai kebijakan Bank Indonesia untuk memberikan pinjaman bagi UMKM dibawah Rp5 juta yang tanpa agunan.

"Contohnya, kebijakan BI untuk UKM yang di bawah Rp5 juta tanpa agunan, itu belum berjalan," kata Agus.

Menurut Agus. Kadin dan Bank Banten secara lisan sudah disampaikan berencana membuat nota kesepahaman terkait pemanfaatan kredit. Namun sampai saat ini belum ada tindaklanjut dengan alasan kesibukan dari direksi Banten Banten dan juga kantor pusatnya yang masih berada di Jakarta.

Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa membantah pernyataan pihak Kadin Banten tersebut. Pihaknya siap membuka data mengenai perusahaan di Banten yang menggunakan fasilitas kredit dari Bank Banten.

Menurut dia, portofolio (laporan) kredit komersial per akhir Maret 2018 yang disalurkan kepada pengusaha di Provinsi Banten sekitar Rp178 miliar dengan jumlah nasabah 316 debitur. Portofolio tersebut terdiri dari jenis kredit konstruksi, kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit jangka pendek untuk kebutuhan mengikuti tender di Provinsi Banten.

"Portofolio tersebut belum termasuk kredit kepada UMKM di Banten yang sudah mencapai Rp82 miliar untuk 1.278 nasabah," kata Fahmi.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga terus membangun kerja sama dan kemitraan dengan para pengusaha dan UMKM di Banten melalui kerja sama Bank Banten dengan Kadin di kabupaten/kota se-Provinsi Banten.

Baca juga: Ketua Kadin Indonesia Harus Pahami Persoalan Ekonomi

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018