Tangerang Selatan (Antara News Banten) - Indonesia menjadi tuan rumah rapat tahunan Sub-Komite ASEAN untuk Pengetahuan dan Teknologi Infrastruktur dan Pengembangan Sumber Daya (the Sub-Committee on Science and Technology Infrastructure and Resources Development/ SCIRD) yang ke-52 bertempat di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan.
"Penyelenggaraan ASEAN SCIRD berlangsung selama tiga hari penuh 2 - 4 April 2018," kata Kepala Puspiptek , Sri Setyawati di Puspiptek Serpong Tangerang, Senin.
Terkait penyelenggaraan ASEAN SCIRD, Sri mengaku merasa terhormat karena dipilih sebagai tuan rumah delegasi internasional dari negara-negara yang bernaung dalam organisasi ASEAN.
Menurut dia materi yang dibahas dalam ajang ini sangat banyak. Namun fokusnya bagaimana upaya anggota ASEAN bisa mendukung pengembangan teknologi yang mampu melengkapi pekerjaan di berbagai sektor atau bidang.
"Misalnya, membangun mekanisme transfer teknologi. Berupa program pendampingan dan insentif untuk mendukung perusahaan berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi," ujar Sri lagi.
Tak hanya itu pembahasan mengenai kerangka kebijakan dan panduan dalam proses memperkuat kerja sama antara akademisi, lembaga Litbang dan sektor swasta juga dibahas dalam pertemuan kali ini.
"Kedua pembahasan tersebut merupakan upaya kami, untuk mendorong mobilitas pakar dan peneliti dalam memperkuat keikutsertaan pemuda dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi," kata dia.
Sementara di tempat yang sama perwakilan Malaysia Teoh Phi Li mengatakan tempat delegasi yang digunakan selaras dengan apa yang dibahas dalam pertemuan mereka.
"Ya memang fokusnya untuk meningkatkan kesadaran dalam berteknologi. Tentu Puspiptem merupakan tempat yang pas. Sebab, sekaligus dibahas kita bisa lihat manfaat teknologi yang sudah dikembangkan saat ini oleh Puspiptek," ujar dia.
